Perkenalan pertama kami merupakan hal yang tidak akan pernah kulupakan. kami dikenalkan oleh orang-orang yang lebih tua. Dari sisi mas, adalah teman kantornya, sedangkan dari sisi ku, papi kandungku sendiri (kebayang gak seeeh).
Papi selama ini belum pernah mengenalkan dengan siapa pun, dulu pernah sekali tapi cuma sms-an sehari dan gak ada beritanya. Waktu itu papi baru saja pulang dari Jepara, tiba-tiba saja mami menelpon ku dan memintaku utk sesegera mungkin ke rumah bawah (karena aku tinggal di rumah kami yang lain di wilayah semarang atas). sampai beberapa kali, karena pekerjaan yang mengharuskan aku untuk pulang sore terus, aku gak sempet untuk ke rumah bawah.
Tanpa dinyana, mami sudah ada di rumah atas pada suatu sore. aku bersih-bersih dulu (mandi, solat magrib, makan) kalau makan mah, bersihin piring hehehe. Mami langsung bicara serius tentang 'perkenalanku dengan seorang laki2' (tetooot…).
Well, jujur di satu sisi aku bingung banget, kalau dikenalin ma ortu kan beban nya berat banget tuh, takutnya dalam perjalanan kenalan kita, aku melakukan atau mengatakan sesuatu yang membuat si mas jengkel dan dia bilang ke ortuku (selama ini banyak tuh yang model gitu) tetapi di sisi lain, aku pengen banget ketemu tu cowok, baru pertama kali ini bo' papi ngenalin ke cowok, penasaran gitu lo hehe papi selama ini selalu diem kalau ada laki2 yang statusnya 'pacarku' maen ke rumah, kalau status teman sih malah beliau-nya ramah banget. tapi begitu ganti status, jadi pacar, jadi agak menutup percakapan dan kurang familiar lagi, Intinya, selama ini aku pacaran, papi banyak gak sukanya tuh ma cowok-cowok tu. la ini kok pke acara ngenalin segala, wiih kayak apa ni cowok, pikirku saat itu.
Mami cuma minta satu hal, kalau cowok jepara itu menghubungi, tanggapi dengan baik. karena dalam persepsi mereka aku yang sulit (angel) dan beberapa kali memang membuat masalah karena terlalu cuek (sebenare sih gak segitunya sih, kalau cowok yang dikenalin reseh, aku kan jd males). Sambil agak 'hang' karena masih kaget, aku jawab aja iya.
Sampai sekitar 2 minggu sejak mami ke rumah, si cowok belum juga menghubungi, bahkan papi pun menanyakan, apakah dia sudah menghubungi belum. saking penasarannya, aku sampai buka hp papi dan melihat no hp si cowok itu. ehm... pke HALO.
Bertepatan hari pernikahan sahabatku, 10 Mei 2008, si cowok sms n telpon. Lucunya, karena aku n ortu tinggal di rumah yang berlainan, pagi itu aku keburu banget ke rumah ortu, hingga lupa memasukkan hp ke dalam tas yang kubawa. aku menghabiskan waktu seharian di pernikahan sahabatku, baru malamnya balik ke rumah atas.
Di layar hp terlihat ada beberapa sms dan missed call. walo tidak kucatat, aku hapal no cowok itu, dia telpon sekali dan sms. dari sms nya sih kyk gak niat gtu, gini nih bunyinya "assalammualaikum, apa benar ini nomer mbak esti?" aku jawab "waalaikumsalam,benar pak/bu.ada yang bisa saya bantu?" aku pura2 gak tau donk kalau itu no dia hehe karena gak balas dalam waktu cukup lama (15menit gtu hehehe) aku sms lagi dengan sms yang sama, pura2nya operator lagi error, jadi 2x masuk hehe
Mulai saat itu lah perkenalan kami berawal, dari sms-an hr pertama, aku mendapat kesan, kalau si mas tidak begitu antusias dengan perkenalan itu, kesannya sombong gitu deh (sebel) hehe gak nyangka kemudian berlanjut dengan pembicaraan yang lebih intens...
Walau pun berkomunikasi cuma via handphone, sudah ada rasa suka yang tumbuh dalam hatiku, si mas punya semua sifat yang kusuka dari seorang laki-laki. Dia tegas, punya prinsip dalam bersikap, tapi di lain sisi dia bisa bersikap lembut.
Tapi hampir setahun kami berkomunikasi via handphone and chat via YM, status kami ‘berteman’, tidak lebih dari itu. Karena itulah selama kami telpon-telponan, masing-masing dari kami masih berkenalan dengan beberapa orang lagi. Gak salah kan? Wong belum jelas statusnya.
Dalam perjalanan itu, aku berkenalan dengan SEDEKAH.
Awal perkenalanku dengan SEDEKAH , berawal pada bulan April 2009 ada pengajian ustad Yusuf Mansur di Semarang. Teman serumahku, si Paus (panggilan sayangku untuknya) mengajakku ke pengajian itu, entah mengapa aku mengiyakan ajakannya itu, padahal hari kerja dan waktunya pun msh jam kerja. Biasanya selain minggu aku gak mau. Kalau hrs bolos kerja gak enak lah. Tapi aku pengen banget. Dan ijin dari kntor, karena acaranya jam 11, aku brgkt dari kantor jam 10. Isi tausiyahnya bagus dan menghibur. Sejak saat itu, aku dan si paus mengikuti pengajian di Dakuu Kids (wisata hati) yang merupakan binaan dari pak yusup mansur (kami memanggil beliau, guru besar).
Si paus juga sering menonton acara si guru besar di TPI, setiap selasa rabu setengah 5 pagi. Di salah satu episode, mengetengahkan tentang 'jodoh'. paus bercerita kalau ttg segala sesuatunya dalam sedekah ada itung2annya. Ada pertanyaan dari jamaah ttg jodohnya, sang guru besar menjawab: berapa umurnya, prnh berzina atau gak dll. ternyata menurut beliau si mbak hrs menyedekahkan 3/4 dari gajinya per bulan, wow fantastis ya. Selama ini kan lazimnya orang bersedekah kalau ada sisa uang, begitu pula dengan kami berdua. Paling pol sebulan cm sekitar 50-100 rb, itu pun kalau inget (banyak gak ingetnya hehe). di dalam tausiyah guru besar, jika menginginkan sesuatu yang besar, maka kita pun hrs mengorbankan yang besar pula, sesuatu yang kita sayangi.
Usiaku saat itu 29 tahun, masih single dan jomblo selama 1 tahun, setelah putus dg cara yang cukup menyakitkan. Aku sempet berpikir, sepertinya gak mungkin lg bs jatuh cinta ma cowok (lebay hehe) tetapi selama satu tahun itu, banyak cowok yang kukenal dan dikenalkan padaku. Beberapa (sebenarnya sih semua ;p) menyukaiku, tapi gak tau ya, kok kyknya susah banget dah yang namanya jodoh, yang mana jodohku ya Allah? itu pertanyaan di setiap doaku.
Jadi keinginan terbesarku adalah jodoh. Setelah menghadiri dan mendengar tausiyah guru besar, hatiku tergerak untuk melakukannya. Kupikir saat itu, gak ada salahnya dicoba, toh semua udh dicoba selama ini dan belum berhasil, samaoga aja ini jalannya. Semua udh dicoba di kalimat sbelumnya adalah berbagai ikhtiar mulai solat, puasa, baca ayat ini baca ayat itu. Udah banyak banget deh. Karena gak tau itung2an dalam sedekah (mau tny guru besar jg gak tau caranya, lgpl dia org sibuk kan) maka aku memutuskan utk menyedekahkan seluruh gaji ku dalam sebulan ke PPPA/Wisata hati.
Setelah kali pertama kulakukan sedekah gila2an itu (bln Mei), hati rasanya tenang banget. Walo belum ada hasilnya. Malah, pada bln itu aku pertama kali ketemuan sama cowok yang kusukai, tetapi stlh pertemuan pertama aku menangkap kalau dia gak suka sama aku, ya sudah berarti bukan dia, pikirku. Pertemanan kami masih berlanjut via hp, aku jg msh suka, tp perlahan kupupus rasa itu.
Setelah memasuki bln ke 2, jujur aja ada keraguan menyelinap dalam hatiku. Kok belum ada tanda2 ya? Ketika Mas dedy dari Wisata Hati datang mengambil sedekah bln Juni ke rumah, dia bertanya beberapa hal. Aku bukan tipe orang yang bs bercerita ttg diriku dg orang yang bru dikenal. Tapi saat itu aku mau bercerita sedikit, dan mas dedy meyakinkan utk terus berdoa. Oh ya, yang kutangkap dari guru besar (dan baca artikel n buku) setelah sedekah kita keluarkan, kita hrs genjot ibadah yang lain secara maksimal, seperti solat tahajud 8 rakaat+ 3 rakaat witir, salat dhuha 12 rakaat, solat di awal waktu (jgn sampe Allah menunggu, padahal kita sdh dipanggil), puasa senin kamis, berzikir Yaa Fatahu Yaa Rozakuqu, membaca Al Wakui'ah minimal sekali sehari. Selama 40 hr setelah sedekah dikeluarkan dan kita beribadah dg maksimal, lihatlah hasilnya, jika dalam 40 hr itu hajat belum terkabul kita jangan berputus asa utk mendapat ridho Allah.
Ini nih godaannya, ketika itu, aku pegang duit banyak banget (menurutku) seandainya sedekah dihentikan atau dikurangi, duitku kan jadi tambah banyak, bisa beli macam-macam ni (setan dimana-mana) hiks hiks.
Walau pun belum terlihat hasilnya secara nyata, memasuki bulan ke 2 (Juni) aku msh melanjutkan sedekah itu, selama itu pula aku hidup dengan mengandalkan duit selain gaji dan alhamdulillah cukup, tanpa hrs mengambil tabungan (pikirku, aku bakalan ambil tabungan utk hidup) bahkan bs beli kebutuhan macam2. Yang aku rasakan selama sebulan itu, hati rasanya tenang banget, ketenangan yang luar biasa menurutku, gak ada duanya deh, padahal hajatku belum terkabul ya. Untuk dua alasan itu (ketenangan dan tidak kekurangan) serta mengharap ridho Allah, aku mantap melanjutkan program sedekah itu.
Sempat terlontar dari mulutku, "udah hampir 40 hari ni belum ada tanda2, tapi aku tetep lanjut" Ortu pun terus bertanya apakah sudah ada cowok yang dekat denganku saat itu. Dengan mantap kujawab' InsyaAllah sebentar lg bu, nanti kalau sdh pasti aku kenalin ke keluarga". Padahal belum ada, tapi aku yakin banget. Suatu hari ketika salat Dhuha, pd rakaat ke 12 (terakhir) aku berdoa saat sujud terakhir, aku merasa saat itu bener2 sedang berkomunikasi dg Allah Swt. Benar2 khusuk dan konsentrasi, sekelilingku terasa hening, bahkan aku merasa bisa mendengar suaraku sendiri, padahal berdoanya kan dalam hati.
Juni tanggal 16 2009, cowok yang kusuka berulangtahun, aku mengucapkan selamat ulang tahun pd jam oo.oo I'm the first (bangga hehe) aku pengen buat kejutan, kadonya kukirim via pos (novel, penjepit dasi dan kaos=2 barang terakhir oleh2 dari jalan di jakarta n lombok). Hari itu, aku ngrasa capek banget, padahal biasanya lembur. Jam 3 aku sudah sampe rumah dan tidur (rencana). Dari jam setengah 3, si mas sms terus. seingatku dari jam 4 aku sudah ilang alias tidur hehe. Kemudian aku terbangun karena hp berdering, si mas telpon. Ternyata dia di semarang dan pengen ketemu. Singkat cerita, kita ketemu di Java Mall dan makan malam disana. Dia mengantarkanku pulang. Wah, seneng banget, walo ktmu cm sebentar. Itu adalah pertemuan ke 2 kami. Pertemuan pertama waktu bln Mei awal di tangga Mesjid Baiturahman (cm 15 menit deh) tp stlh itu aku beranggapan kalau mas gak suka sama aku. Jadi ya agak patah hati gtu sih.
Setelah pertemuan itu, hubungan kami meningkat sangat cepat. dua minggu kemudian, dia datang ke rumahku, kukenalkan dengan keluarga dan besoknya, aku dibawa ke rumahnya. Alhamdulillah, kedua belah pihak keluarga setuju. Karena ortu mas akan menunaikan ibadah haji, jadi mereka minta adanya ikatan yang pasti. Sebelum bulan Ramadhan, pihak keluarga mas datang secara lengkap (keluarga inti), kedatangan mereka selain utk bersilahturahim juga sekalian lamaran (dhodhok lawang). Tidak ada tukar cincin, antaran yang mewah, dan acara yang meriah, semua berjalan sederhana dan bersahaja, dan yang terpenting aku sangat bahagia. Tak ada hal yang lebih membahagiakan ketika bersama dengan lelaki yang kita sayangi bukan? Hatiku mantap bersamanya. Suatu kemantapan yang dulu kuragukan, akankah kurasakan itu?
Sejak saat itu, mulailah kami dengan persiapan pernikahan, sempet agak bingung karena bapak ibu jepara tanggal berangkat dan pulangnya naik haji belum jelas, baru mendapat kejelasan setelah lebaran. Baru setelah itu kita menentukan tanggal. Persiapan kami Cuma dua bulan. Bisa deh dibayangkan gimana repotnya. Alhamdulillah semua lancar.
Saat kutulis posting ini untuk mengikuti sayembara (ceile..) dari www.keluargazulfadhli.blogspot.com usia pernikahan kami 1 tahun 2 bulan (kami menikah 13 Desember 2009). Jika ditanya mengapa dari banyak laki-laki yang mendekatiku (sok laku.com hehe), aku malah memilih seorang pria dari tempat antah berantah yang sebelumnya bahkan aku belum pernah ke kota nya (jeparA) sebagai suamiku? Mengapa mau menerima pinangannya walaupun baru dua kali bertatap muka dan berkomunikasi via handphone?.Tanyalah pada rumput yang bergoyang.. LOOOH??? hehehe Jawabannya satu: HATIKU MANTAP HIDUP BERSAMANYA. Kami memang asing satu sama lain, tapi Allah Ta'ala membukakan hatiku untuk menerimanya dan membuka hatinya untuk menerimaku. Kalau kita bicarakan cinta, rasa itu sudah tumbuh dihatiku selama perkenalan kami, sedangkan rasa cinta suamiku, sudah ada sejak melihat foto yang pertama kukirim lewat email padanya (maaf ya, fotonya belum berjilbab jadi tidak bisa ditampilkan. aku baru berjilbab ketika menikah).
Terima kasih Yaa Allah untuk semua yang tlah Kau berikan padaku, Maafkan aku yang sempat meragukan kasih sayang-Mu. Mudahkan segala urusan kami. Amin3. Karena kita bukan banci foto, jadi ya maap..gak banyak fotonya hehe...
Subhanallah, ternyata Sedekah itu banyaaakk manfaatnya yaaaa... makasih sudah berbagi ya Mbak :)
ReplyDeletesalam kenal dan
semoga menang :)
aku juga sudah membacanya.... isya Allah akan menjadi inspirasi dan motivasi untuk lebih mengenal sedekan *)yang mungkin kisa semua saat ini hanya sekedar mengenal sepintas lalu.. tapi belum memaknai..
ReplyDeletemakasih sekali lagi mbak...
Mba esti, mo ngasih tau gw ada launching nama2 peserta kuis plus nilai tukar RM ke Rupiahnya. tapi pengumumannya mah teteup tar tanggal 26
ReplyDeleteOkeh deh Mba, sekian dulu laporannya. Have a nice day yaaa :-)
@Diah: Salam kenal mbak diah. makasi doanya ya :) wow banyak sekali manfaat sedekah lo...
ReplyDelete@Emy : Alhamdulillah mbak emy berkenan membacanya :) semoga bermanfaat. Mari sama2 belajar mbak.
@Mbak zul : laporan diterima. maklum lama gak ngenet, pa lagi 3 hari keluar kota. aku segera meluncur deh. tengkyu :)
Waah, kisah kasih yang menarik. Semoga bahagia selamanya :D Selamat yaaa...
ReplyDelete@choco: amin3. makasi ya mbak :)
ReplyDeletehehehe....perjalanan panjang yang akhirnya.... :)
ReplyDeletebahagia selamanya ya mb... :)
@tt: hehe amin makasi ya tik, giliran berikutnya :)
ReplyDeletemoga langgeng ya kak
ReplyDelete@ jual : amin3. makasi.
ReplyDeleteeits..baru baca tulisan ini, cantik banget pengantennya.
ReplyDeletesubhanallah yg namanya sadaqah selalu bawa keajaiban ya mbak, kali ini dia mendatangkan jodoh. Moga2 jadi keluarga sakinah mawaddah warahmah, aminn :)
assalamualaikum mbak, mau tanya tntg ikhtiarnya, kalau pas dtg bulan tetap baca waqiah gak ya? thanks mba esti, semoga tetap sakinah mawaddah warrahmah dan sy cpt nyusul menikah. aamiin :)
ReplyDelete