Waktu tahu kalau kita bakal ke bagian untuk tempat arisan bapak-bapak bulan ini, awalnya santai-santai aja. Tapi begitu memasuki bulan November, kita mulai diskusi untuk acara itu. Well, ini arisan pertama yang diselenggarakan di rumah mungil kami, jadi ya agak gimana gitu, namanya juga belum pengalaman.
Kita mulai diskusi tentang suguhan yang akan kami hidangkan untuk para tamu, karena kita di rumah cuma berdua dan tidak ada pembantu, kita berpikir mencari menu sepraktis mungkin. Setelah melalui pembicaraan panjang dan sungguh-sungguh (halah opo to iki). Diputuskan untuk menyuguh paket roti dan aqua dalam kardus dan bakso. Kebetulan di gang sebelah ada tetangga yang menjual bakso, baksonya juga enak.
Pembicaraan sih udah jauh-jauh hari, tapi gerilya bookingnya H-3 hehe. Kamis malam saya ijin tidak masak sama mas, kita makan bakso sekalian tanya kalau mau pesen untuk arisan bagaimana. Walhasil, untuk bakso oke. Kita pilih yang kosongan aja, karena keluar baksonya sekitar jam setengah 9 malam. Nah, untuk snack nih, daerah sekitar rumah tidak ada produsennya.
Esoknya (Jumat pagi) saya tugas ke Pemalang, Dari Pemalang telpon teman yang biasa ngurusi snack di kantor, ternyata harganya lebih mahal dari dana yang kita tetapkan. Ndilalah, ada teman satu rombongan yang bercerita kalau ibunya barusan mengadakan arisan juga dan snacknya diambil dari bakery yang cukup terkenal. Waduh, apa bisa ya dana segitu masuk. Tapi dicoba dulu deh.
Setelah sampai di Semarang, saya langsung meluncur ke bakery itu, capek sih tapi daripada ditunda tar malah jadi pikiran. Acaranya udah besok je. Alhamdulillah, dari pihak bakery bisa ngeguhke (harga yang kami mau dengan sncak) dan pelayanannya bagus banget, masak cuma pesen 40 dus bisa delivery hehe.
Sabtu setelah kantoran dijemput sama mas, sampai di rumah sudah ada orang yang nganter roti. Kita istirahat dulu karena kondisi kesehatan mas kurang baik. Sekitar jam 3, habis solat asar, kita cari tikar, karena karpet di rumah kurang mencukupi. Alhamdulillah, pasar dekat rumah ada yang jual jadi kita gak perlu jauh-jauh carinya.
Sesampai di rumah, kita mulai noto tempat. Sebelum magrib, bakso datang komplit dengan perlengkapannya. Sama bapak yang jual bakso dijelasin cara menyajikanya, saya pun mendengarkan dengan seksama, maklum bakul bakso anyaran hahaha.
Alhamdulillah, acara berjalan dengan lancar, sebagai bakul bakso baru tugas saya sukses tanpa cela, ya iya lah wong tinggal nuaang-nuang aja hahay. Bakso dan snack tidak habis semua karena ada beberapa warga yang tidak datang. Sebagian kami antar ke tetangga kanan kiri, sebagian lain buat sarapan besok dan di bawa ke rumah mami.
Arisan pertama kami, berjalan baik. Walau besoknya badan pegal-pegal karena sampai malam masih bersih-bersih rumah. Tapi puassssssss.....
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah meninggalkan komentar ^_^