Tidak ada yang kebetulan dalam hidup
Beberapa tahun yang lalu, saya sedang patah hati untuk yang kesekian kali *sok laku. Ketika itu lagi hangat-hangatnya dapat pertanyaan, "Kapan nikah? Pacarnya orang mana?" dan lain sebagainya. Yah, karena untuk urusan pribadi saya agak tertutup dengan orang lain, jadi banyak yang penasaran saat itu saya sedang "jalan" sama siapa *sok ngartis hehe. Jadi teman-teman pun tidak ada yang tahu kalau saya lagi patah hati.
Stres banget gak sich, hubungan yang sudah berjalan 1,5 tahun sedang diujung tanduk, padahal saat itu usia sudah cukup, sudah punya pekerjaan, dan dapat pertanyaan yang nyebelin itu pula. Intinya kecewa berat, apalagi putusnya dengan cara gak enak banget dan masih ada 'rasa' pulak. Alamak. *lirik suami.
Tidak dinyana, tidak diduga, saya mendapat tugas dari kantor untuk mengikuti pelatihan di Jakarta. Awalnya malas banget mau berangkat. Namanya juga lagi patah hati, bawaannya males dan suram *apa seh ini. Gak enak deh mau ngapa-ngapain. Sebagai karyawan yang baik (uhuk) saya pun berangkat ke Jakarta, berdua dengan teman. Pikir saya sih, "Ah, mungkin malah bisa refreshing sampai sana, lagipula kan di Jakarta bisa jalan-jalan, lumayan lihat hal-hal baru".
Setelah sampai di tempat diklat, dan sudah membereskan beberapa administrasi, kami beristirahat di kamar yang disediakan oleh panitia. Kemudian keesokan harinya kita mengikuti upacara pembukaan diklat dulu, ternyata saya dipilih sebagai wakil peserta untuk mendapat tanda peserta pertama kali. Gak senang sich, habis harus duduk di bangku depan sendiri dan gak bisa ngantuk bwahahaha.
Setelah pembukaan, ada coffee break *padahal minumnya teh hehe, kesempatan untuk berkenalan dengan peserta lain, lumayan dapat beberapa kenalan di hari pertama.
Singkat cerita, kita sudah duduk dengan manis *tangan dilipat* pada sesi pertama di hari pertama, sambil nunggu instrukturnya datang, ngobrol ngalor-ngidul dengan peserta-peserta yang lain, sambil sok kenal sok dekat tentu saja.
Langit pun masih biru, walau hati tertutup awan kelabu keep moving forward guys :) |
Di sebelahku duduk Mbak Nana dari Jawa Timur, kita sudah sempat kenalan sebelumnya, jadi ngobrolnya lebih mengalir, sedangkan di belakang kami ada dua orang Ibu berasal dari Aceh. Kita ngobrol yang enteng-enteng saja. Hingga sampai pada percakapan ini:
Saya : "Wah tadi malam agak dingin ya Bu, saya biasa pakai selimut kalau tidur, jadi tadi pagi minta dipinjami selimut sama petugas asramanya",
(Salah satu Ibu dari Aceh, sebut saja namanya Bu Cut menimpali)
Bu Cut : "Mbak sama seperti anak bungsu saya, kalau tidur harus pakai selimut. Bahkan kadang selimutnya sampai diikat segala lo ke kakinya biar gak lepas."
Saya : (tertawa pelan) "Oo gitu ya Bu, lucu juga ya, anaknya ada berapa Bu?"
Bu Cut : "Ada 6 Mbak. Tapi sekarang tinggal 3".
Saya : "Lo yang 3 lagi kemana Bu?" tanyaku dengan suara polos.
Bu Cut : "Waktu tsunami datang anak saya yang tiga orang hilang Mbak, yah anak kan titipan Allah ya Mbak, jadi...."
Kalimat beliau setelahnya tidak sampai ke telingaku, karena rasanya kuping tiba-tiba tuli. Mata terasa hangat dan lidah terasa kelu. Ibu di depanku itu terlihat sangat tegar ketika menceritakan itu semua. Kami yang mendengarkan tidak bisa mengatakan apa-apa. Berusaha sebisa mungkin agar air mata tidak jatuh, bahkan kulihat sekilas Mbak Nana sampai berkaca-kaca matanya.
Untung saja instrukturnya datang, sehingga percakapan terputus dan kami bersiap mengikuti sesi, Sempat kutangkap Mbak Nana berbisik padaku, "Aku punya satu anak, Es. Ketika anakku sakit panas saja,aku kalut luar biasa..." Mbak Nana pun tidak sanggup melanjutkan ucapannya.
Dan ketika instruktur mulai menerangkan materi, kepalaku terasa penuh.
Ya, saat itu saya merasa menjadi orang yang paling malang sedunia. Patah hati berjuta rasanya. Tetapi setelah mendengar cerita Bu Cut, tubuhku serasa bergetar. Masih banyak nikmat yang bisa disyukuri, keluarga yang utuh, bapak ibu dan adik-adik sehat, pekerjaan yang baik, sahabat dan teman yang selalu ada bila dibutuhkan. Bahkan udara yang dihirup pun bisa dianggap sebuah nikmat yang luar biasa. Mengapa harus terpatok pada satu masalah.
Kalau toh memang bukan si "Dia" yang ditakdirkan bersamaku, memang itu yang terbaik menurut Allah Swt, berarti kan ada pria lain yang terbaik untuk ku yang entah saat itu sedang dimana. Jadi mengapa harus risau hanya untuk seorang pria yang bahkan tidak bisa menghargai perasaanku. Ah, tidak ada gunanya bukan? Lebih baik melanjutkan hidup dengan hati senang, menikmati hidup dengan melakukan hal-hal yang lebih baik, lebih berarti.
Sejak saat itu saya tidak lagi bermuram durja, sedih masih, tetapi dengan pikiran positif setiap masalah ada pemecahannya dan setiap hal ada waktunya, saya bisa meneruskan hidup dengan lebih baik. Teruslah berpikiran positif terhadap Allah Swt, karena ketetapan-Nya yang terbaik.
Saya pun punya kata-kata baru yang saya selipkan di setiap do'a:
Aku tahu Ya Allah
Segala sesuatu ada saatnya
Semua sudah atas kehendak-Mu
Yang kupinta dari-Mu
Bantulah aku Ya Allah
Agar dapat bersabar hingga saat itu tiba
Terima
kasih Allah, Engkau telah mengingatkanku melalui Bu Cut. Terima kasih
pula kepada Bu Cut yang telah berbagi cerita. semoga kebahagiaan
melimpah kepadamu, Bu. Aamiin.
Saya bersanding dengan suami tiga tahun setelah diklat tersebut. Waktu yang cukup lama untuk ukuran saya, tapi itulah yang terbaik. Karena saya mendapatkan pria yang terbaik pula *muji suami sendiri hehe
Saya bersanding dengan suami tiga tahun setelah diklat tersebut. Waktu yang cukup lama untuk ukuran saya, tapi itulah yang terbaik. Karena saya mendapatkan pria yang terbaik pula *muji suami sendiri hehe
Tidak
ada yang kebetulan dalam hidup menurut saya, karena semua terjadi atas
kehendak-Nya. Dan bolehkan saya berpikir itu adalah cara Allah untuk
mengingatkan saya?
Semoga harimu menyenangkan kawans ^_*
Tulisan ini diikutsertakan pada Monilando's First Giveaway
*Saya pun menjalani diklat dengan hati gembira, mempunyai banyak teman dan ilmu yang baru. Kenapa tiba-tiba teringat penggalan puisinya bang Chairil yang, "bila sudah waktuku, aku tak mau..." wah malah ngelantur kemana-mana hehe
Keep Moving Forward
Semoga menang ya ..
ReplyDeleteCinta itu...
memuakan menurut q
:D
Wihiii ada yang curcol :P
Deletehahaha kayaknya seh begitu Un :)
Deletehahahahaha, kaliyan bersekongkol dan satu genk..
Deletetak palid koment nya..
Qiqiqi...ojo serik tah :)
Deleteben
DeleteMakasi...memuakan?? tapi masih mau jatuh cinta to? :)
ReplyDeleteiya, sangat memuakan.
Deletemasih, kapan2 tapi :p
bwahahaha gak konsisten ih :)
Deletekonsisten lah...
Deletehehehe
Semoga menang ae ya mbak...
ReplyDeleteAku nggak ngerti perasaan patah hatinya gimana tu @.@
Pasti sedih bener ya mbak, fufufu...
Aduh sukur deh kamu gak pernah patah hati
DeleteRasanya suakiiiit...hahaha
Tapi itu malah menguatkan hati lo :)
kalo ini aq setuju.
Deletehehehehe..
hahay...sip dah :)
Deletesip lah :D
DeleteOke deh, kapan kapan tak patah hati... hahaha...
Deletebagus buat di simak .
ReplyDeletemakasi mas :)
DeletePatah hati itu kayak tsunami ya :)
ReplyDeleteLebih dahsyat tsunami lah :)
DeleteMoga2 gak ada lagi tsunami di Indonesia dan di hatiku :P
Aamiin
yup, aku pun termasuk yang meyakini itu. ga ada yang kebetulan dalam hidup ini. Semoga apapun yang menimpa diri kita, akan menjadi sebuah pembelajaran yang penuh makna. Gutlak yaa
ReplyDeleteIya mbak, sabar dan sukur ya
DeleteMakasi :)
patah hati g sebanding dengan tsunami ya mba..salam kenal dari aceh :). moga menang GA nya .
ReplyDeletesama sekali gak sebanding lah mbak :)
Deletesalam kenal dari Semarang :)
wow patah hati? saya punya loh mbak lagu tentang patah hati.. tanya Una tuh pasti tahu
ReplyDeleteLoh kok tanya Una sih? Emang Una ya yg buat mas Lozz patah hati? :P
DeleteSemua sudah ada skenarionya, tidak ada yang kebetulan :D
ReplyDeleteya kan mbak?
Waaah, ikut GA ya mbak ^^
Semoga menang ya mbak
Salam kenal dari Sumut
Yup, itu menurut saya
DeleteIya nih sekalian posting xixixi
Maksi doanya ya
Salam dari Semarang :)
Semua sudah tertulis di sana. Tetapi karena kita tidak tahu apa yang ditulisNYA maka kita wajib berusaha sekuat tenaga disertai doa yang putus-putus. Insya Allah akan ada titik terang.
ReplyDeleteSabar dan syukur adalah sikap orang yang beriman dan semuanya baik baginya. Jika dia diberi cobaan berupa kesedihan maka dia bersabar, dan itu baik baginya. Jika dia diberi nikmat berupa kegembiraan, dia bersyukur, dan itu juga baik baginya.
Terima kasih kisahnya yang apik dan penukh makna.
Salam hangat dari Surabaya
Iya Dhe, jangan sapai berputus asa, karena ketetapan-Nya adalah yang terbaik :)
DeleteSabar dan sukur ya Dhe, semoga tak pernah lupa
Kita memang dianjurkan untuk tidak selalu mengeluh, melihat sesuatu dari sisi negatif atau menengok keatas terus karen sesungguhnya apa yang kita terima jauh lebih banyak daripada yang belum kita peroleh.
ReplyDeleteSemoga berjaya dalam GA
Salam
Selalu berpositif thinking terhadap Allah Swt ya Dhe
DeleteMakasi doanya :)
Allah tau apa yang terbaik buat kita. Dan Allah tidak pernah salah memilihkan peran buat kita.
ReplyDeleteSukses ya mbak dengan GAnya...
Iya mbak, Allah Maha Adil, adil dengan cara-Nya, bukan dengan cara kita :)
DeleteMakasi mbak, gak ikutan to?
kita dilahirkan tanpa membawa apa2, kalo sekarang kita punya apa2 berarti itu titipan ya mba, dan titipan itu sewaktu2 bs diambil sama yg empunya, mudah2an kita selalu siap ketika saat itu tiba...
ReplyDeleteYup bener banget mbak
DeleteSemoga saja
Ibu Aceh itu tegar sekali bukan ? T.T
Kata kebetulan sering sekali terucap, padahal seberanrnya itu sudah suratan ya, Mba. :)
ReplyDeleteTetap bersyukur dan bersabar. . .
Selamat ngontes. . . :)
Iya, kalau kita mau melihat "tanda-tandanya" pasti deh gak bakal ada kata "kebetulan"
DeleteSukses juga buat Idah ya :)
kalau sekarang gak l=patah hati lagi dong mbak :) kan udah ada si mas yang mendapimpingi. good luck ya mbak dengan GAnya
ReplyDeletehahaha ya iya lah mbak, mana mas nya ganteng lagi *loh salah fokus
Deletemakasi ya mbak :)
Berarti saya juga bakal dapet suami laki2 terbaik, yang jauh lebih baik dari mereka yang 'menolak' saya selama ini. *optimis*
ReplyDeleteAamiin. So pasti mbak, tetap optimis lo
DeleteSemangat!!!
semua udah di atur olehNya ya..
ReplyDeleteIya mbak :)
DeleteAh bener banget mbak, nggak ada yg kebetulan.. suka banget bagian "Dan bolehkan saya berpikir itu adalah cara Allah untuk mengingatkan saya?"
ReplyDeleteAfala tafakkarun T.T
makasih banyak mbak Esti...
Iya mbak, pengalaman memang guru yang terbaik
DeleteSama2 mbak, semoga bermanfaat :)
kadang jodoh gak bisa diprediksikan mba.. orang saya aja udah kenal seseorang lebih lama tapi jadinya sama istri saya sekarang.. ya alhamdulillah allah maha mengetahui yang terbaik..
ReplyDeleteselamat dan sukses untuk mbak dan keluarga :)
Iya Om..jodoh memang hanya Allah yang tahu
DeleteMakasi doanya Om :)
Dapet om budhi yang jauh lebih baik yaa mbak esti bahagia ituh ada saat dan waktu nya yaa mbak :D
ReplyDeleteNiar kapan yaa dapetnya #lho :D
Hahaha udah pengen yooo
DeleteSabar yo Nduk, Cah ayu :)
yeilah,,, pada ikutan GA! moga pada menang, ea... ^_^
ReplyDeleteHahaha biar tambah semangat nulis gitu :)
Deleteesti di semarang pa lagi di aceh sebenernya??
Deletedi semarang :)
DeleteIndah pada waktunya ya mbak.. alhamdulillah :)
ReplyDeletesemoga tulisan ini bisa menjadi penyemangat bagi banyak orang...dan semoga sukses GA nya :D
Indah pada waktunya ya mbak.. alhamdulillah :)
ReplyDeletesemoga tulisan ini bisa menjadi penyemangat bagi banyak orang...dan semoga sukses GA nya :D
Iya Alhamdulillah mbak :)
DeleteSemoga saja mbak, jadi yang galau2 bisa berikir positif :P
suka grogi saya kalo mampir ke blog2 para penulis handal itu -_- trauma waktu ikutan penulis mas 165 heu... salaam kenal saja kakak :D
ReplyDeletesemoga trauma ku hilang!
Salam kenal :)
DeleteLO maksudnya gimana? Penulis 165?
doa indah itu smg terkabul ya...mg menang jg kontesnya
ReplyDeleteAamiin..makasi Mimi :)
DeleteTernyata masih di Aceh tho, kirain sudah kembali ke kota Lumpia.
ReplyDeleteSalam hangat dari Surabaya
Hihihi...Pakdhe bs aja kalo jadi kompor :)
DeleteSukses ya Esti...tulisanmu juga bagus lho :))
ReplyDeleteMakasi mbak, belum sebagus mbak wati :)
Deletetulisan yang sangat bagus, buat menarik perhatian :D
ReplyDeleteoh ya? baguslah mission accomplished :)
Deletesalam kenal ya mba :)
ReplyDeletesemoga menang :D
salam kenal juga :)
DeleteMakasi :)
ini curcol ya Una?
ReplyDeleteblom kenal mbak Esti dekat jadi gak tau klo dia sedang curcol #gak penting dibahas hahaha
doanya bagus mbak, semoga kita dikuatkan ketika kuat saat Allah mengambil apapun yang sampai hari ini sudah dititipkanNYA, aamiin
good luck ya kontesnya
yang curcol Una apa saya mbak *tambah gak penting :)
Deleteiya mbak,seringnya lupa bersukur dan menganggap semua adl milik kita pdhl cuma titipan
makasi mbak :)
patah hati itu lebih sakit dari pada tangan di sayat silet :(
ReplyDeletega mau lagi deh patah hati.. mending patah tongkat ajje haha :D
waah..gak mau mbandingin deh..antara patah hati dan disayat silet *ngeri
DeleteGak..gak..gak kuat *ala playboynya 7icon :)
kalo patah tongkat nya ? hahaha :D
Deletesaya juga wanita Aceh lho mba... hehe.
ReplyDeleteTerkadang, kesedihan yang menimpa diri, membuat kita merasa sudah menjadi yang paling malang sedunia, padahal di luar sana, begitu banyak kesulitan dan kesusahan yang jauh lebih berat, yang harus dihadapi oleh orang lain ya mba...
Trims atas postingan ini, telah ikut mengingatkanku untuk selalu mensyukuri nikmat yang Allah limpahkan. sukses untuk kontesnya ya mba... :_
kan sudah saya colek di fb mbak alaika
Deleteyup bener bgt mbak, serasa orang termalang di dunia
makasi mbak :)
Patah hati? Hm.. I was there hehehe.. I know how it feell hehehe
ReplyDeletesekarang gak lagi to? :)
DeleteWanita yang baik itu untuk lelaki yang baik pula ^_^
ReplyDeleteJadi gak perlu bermuram durja lama-lama, krn kita ditempa utk jadi wanita yg baik ya gak mbak?
yak betul sekali, salah besar ketika kita patah hati kok berlarut-larut, masih banyak sekali pria baik di dunia inih :)
Deletekata orang, jodoh tak akan tertukar...
ReplyDeletejk sudah masanya, tak akan ada yg bisa memperlambat datangnya jodoh kita...
#tp skrg udah going through dgn the one-nya kan Mbak
iya mbak, insyaAllah kalo jodoh jalannya gampang bgt :)
Delete*Alhamdulillah sudah mbak, dan semoga mbak Rie juga segera bertemu dg the one-nya :)
sepedapat dgn mbak Mayya
ReplyDeletesukses buat GA nya ya mbak :)
Makasi mbak :)
DeleteSalam kenal admin blog.....
ReplyDeletekunjunga siang hari yang mendung
komentarin artikel ini ya...
http://www.timkomte.com/2012/09/traffic-pengunjung-rumahku-turun.html
Salam kenal Mas :P
DeleteInsyaAllah ya
kapan ya filmnya ganti
ReplyDeleteSiap. Segera ganti Ndan :)
DeleteKalo udah jodoh pasti gak bakal kemana mba.. :) hehe salam kenal juga dari saya...
ReplyDeleteaa Solah
Iya Mas :)
DeleteMakasi sudah berkunjung :)
semoga GAnya menang yah bund
ReplyDeleteMakasi :) Belum beruntung je :)
DeleteSaya selalu ingat dengan pesan guru saya dulu:
ReplyDelete"Hidup sekali, hiduplah yang berarti".
Kalimat sakti tersebut mempengaruhi saya sampai sekarang dan insya Allah selamanya. Bagi saya, kesedihan dan kekecewaan tidak perlu lama-lama untuk diratapi. Sebab, hidup ini cuma sekali, dan terlalu mubazir untuk disia-siakan hanya dengan menangisi kekecewaan.. :)
Iya Uda...
Deletekata2 itu juga pernah jadi bahan postingan saya :)
Sepakat mba, apapun yg terjadi, tujuannya memang untuk memuliakan kita kan ya? begitu katanya, ga boleh sedih dan kecewa lama2 :D
ReplyDeleteGudlak ngontesnya^^
Iya mbak..gak boleh galau kelamaan hahaha
DeleteBaru baca yang ini. Bagus isinya. Semoga menang kontesnya ya Mba eh Bu budi. Hehehe.
ReplyDeleteIntinya memang harus bisa ikhlas ya.. :)
Iya Mas, kuncinya memang ikhlas :)
DeleteSangat inspiratif Jeng, terimakasih telah berbagi. Selamat ngontes yah semoga berjaya. Salam
ReplyDeleteSama2 Bu Prih, maaf udh lama gak main ke tempat ibu :)
DeleteTerharu....hikss....:-(
ReplyDeleteMbak Cut, maaf gak sempat nyolek di fb, gimana kabarnya mbak?
DeleteTidak ada yang kebetulan dalam hidup menurut saya, karena semua terjadi atas kehendak-Nya. Dan bolehkan saya berpikir itu adalah cara Allah untuk mengingatkan saya?
ReplyDelete-----------
kata-katanya bagus banget! saya suka
Terima kasih Bunda :)
DeleteHmm... saya juga mesti bersabar nih...
ReplyDeleteMungkin satu do'a kita belum terkabulkan, namun ternyata nikmat lain sudah diberikan Allah hingga kita bisa hidup dengan nyaman :)
Iya mbak :)
DeleteSabar dan Sukur
Dua hal yang mudah dikatakan sulit untuk dilakukan :)
artikelnya menarik.....
ReplyDeletetulisannya bagus loh....
ReplyDeletesangat memuakan
ReplyDeleteWanita yang baik itu untuk lelaki yang baik pula
ReplyDelete