Melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi memang impian
saya sejak lulus sarjana beberapa tahun yang lalu (gak mau nyebut tahun,
ketahuan tua ntar hahaha). Sebenarnya saat itu Mami juga sudah setuju saya langsung
melanjutkan studi. Hanya saja pertimbangan saya, saya ingin bekerja dulu dan
membiayai sendiri kuliah saya. Intinya saya tidak ingin merepotkan orang tua
lagi mengingat masih ada dua orang adik yang juga membutuhkan biaya sekolah.
Lagipula bila saya sudah bekerja, saya jadi tahu harus ambil jurusan apa yang
bisa mendukung karir saya di tempat kerja kelak. Misalnya, saya keterima
bekerja di bank, otomatis saya mengambil jurusan yang berhubungan dengan
perbankan bukan malah ambil jurusan pendidikan *contohnya ngawur ya.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, saya mantap untuk
tidak melanjutkan ke magister. Alhamdulillah, tidak perlu menunggu lama, saya
mendapatkan pekerjaan di salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam
bidang pendidikan. Setelah bekerja di kantor, pola pikir saya dulu yang
beranggapan bahwa melanjutkan studi untuk peningkatan karir, sedikit demi
sedikit berubah. Karena kalau tujuan saya adalah karir dan jabatan, ah rasanya
kok sayang banget gitu. Saya ingin ilmu yang saya punya bisa bermanfaat untuk
orang lain *idealis.com. Setelah saya rasa tabungan sudah cukup memadai, saya
mengajukan ijin belajar ke atasan di kantor. Dan saya mendapat bantuan dana
pendidikan dari kantor untuk biaya kuliah, yipieee. Gak seratus persen sih tapi
itu saja sudah alhamdulillah banget.
Singkat cerita, saya akhirnya kuliah lagi dan mendapatkan
sahabat-sahabat baru yang baik. Senang banget deh kuliah lagi, kayaknya kalau
berangkat kuliah itu malah refreshing gitu hahaha. Oh ya, saya kuliah setelah
jam kantor lo, tetapi ketika itu bawaannya semangat banget deh, padahal capek
juga karena kadang kuliah sampai jam 9 malam.
Banyak yang bilang, kuliah sambil bekerja itu gak gampang.
Hiks...siapa pun yang mengatakan hal tersebut, itu bener banget. Ketika masih
ada mata kuliah, saya masih bisa mengikuti, walau pun tugas berjibun, masih
sanggup membuat dan mengumpulkan tepat waktu. Tetapi ketika sudah tidak ada
mata kuliah, dan tinggal membuat tesis, waduh..keteteran bener.
Banyak sekali alasan ya, alasan teratas ya males. Yup, bener
banget males, males harus buka buku lagi, males baca teori yang bikin kepala
cenat-cenut, males harus mikir ketika sore badan sudah capek setelah bekerja,
masih harus buka buku lagi padahal tumpukan seterika di depan mata. Sifat males
ini sedemikian merajalela. Hingga pertengahan tahun 2012, teman-teman yang juga
belum lulus janjian mau kumpul-kumpul, di saat itu kita bertekad untuk segera
menyelesaikan tesis bareng-bareng.
Dan ternyata dengan dukungan dari teman-teman, saya bisa
konsisten mulai membuka buku lagi dan sekuat tenaga menyelesaikan tesis. Saat itu
saya berfikir, kalau gak lulus sekarang, saya bakal tambah loyo lagi. Ketika tekad
dan semangat sudah terkumpul, kendala paling berat adalah pekerjaan. Apalagi pekerjaan
saya mengharuskan ke luar kota dalam frekuensi yang cukup sering. Saya sempat kebingungan,
karena bagaimana pun pekerjaan itu adalah tanggung jawab saya. Tidak mungkin
kan saya cuekin.
Setelah meminta pertimbangan teman dekat di kantor dan diskusi
dengan atasan. Atasan meminta saya menyelesaikan pekerjaan yang tersisa,
kemudian ambil cuti saja sebelum pekerjaan baru datang. Alhamdulillah semua
berjalan lancar, pekerjaan selesai dan saya bisa ambil cuti. Selama cuti,
kegiatan saya hanya membaca, menulis, ke perpustakaan dan bimbingan ke dosen. Gak
mungkinlah ya, tesis bisa kelar selama 2 minggu itu, tetapi paling tidak saya
sudah mendapatkan teori-teori yang saya butuhkan tinggal pengembangannya
sekalian menunggu revisi dari pembimbing.
Akhirnya, awal Desember saya bisa mengikuti ujian tesis dan
dinyatakan lulus. Alhamdulillah senang banget setelah jungkir balik bisa juga
kelar semuanya. Dan yang lebih membahagiakan, ketika mengabarkan kepada suami
dan orang tua kalau saya sudah lulus, mereka kelihatan lebih senang daripada
saya haha.
Tanggal 22 Januari 2013, saya dan 6 orang teman resmi
mendapatkan gelar Master of Humaniora.
Artikel ini diikutsertakan dalam Giveaway Senangnya Hatiku
Ada tips bagi teman-teman yang sudah bekerja dan ingin melanjutkan kuliah lagi
1. Kalau ada tawaran 'ijin belajar' atau 'tugas belajar', mintalah yang tugas belajar, karena menurut pengalaman saya dan beberapa teman sekantor yang lain, sulit sekali bagi pegawai untuk benar-benar bisa berkonsentrasi menyelesaikan kuliah ketika masih bekerja. Tugas utama kita adalah bekerja, bukan kuliah. Jadi ketika ada pekerjaan, sebagai staf akan sangat sulit untuk menolaknya bukan. Jika surat 'tugas belajar' tidak bisa di dapat maka langsung saja ke poin kedua.
2. Buat deadline bagi diri sendiri. Mayoritas semua keteteran ketika sudah masuk tahap tesis. Pekerjaan yang menumpuk, bagi yang sudah berkeluarga tentu masih harus mengurusi rumah, dll. Kita harus membuat deadline untuk kepentingan kita, misalnya bulan ini mencari literatur untuk tesis, lengkap dengan catatan-catatan penting. Bulan depan sudah harus selesai bab 1 dan mulai bimbingan, bulan berikutnya revisi bab 1 dan sudah membuat bab 2 dan seterusnya. Jika tidak menetapkan deadline, yakin deh gak bakal selesai-selesai tesisnya (pengalaman pribadi).
1. Kalau ada tawaran 'ijin belajar' atau 'tugas belajar', mintalah yang tugas belajar, karena menurut pengalaman saya dan beberapa teman sekantor yang lain, sulit sekali bagi pegawai untuk benar-benar bisa berkonsentrasi menyelesaikan kuliah ketika masih bekerja. Tugas utama kita adalah bekerja, bukan kuliah. Jadi ketika ada pekerjaan, sebagai staf akan sangat sulit untuk menolaknya bukan. Jika surat 'tugas belajar' tidak bisa di dapat maka langsung saja ke poin kedua.
2. Buat deadline bagi diri sendiri. Mayoritas semua keteteran ketika sudah masuk tahap tesis. Pekerjaan yang menumpuk, bagi yang sudah berkeluarga tentu masih harus mengurusi rumah, dll. Kita harus membuat deadline untuk kepentingan kita, misalnya bulan ini mencari literatur untuk tesis, lengkap dengan catatan-catatan penting. Bulan depan sudah harus selesai bab 1 dan mulai bimbingan, bulan berikutnya revisi bab 1 dan sudah membuat bab 2 dan seterusnya. Jika tidak menetapkan deadline, yakin deh gak bakal selesai-selesai tesisnya (pengalaman pribadi).
Semoga bermanfaat ya ^_^
Salut Mba Esti. Selamat ya atas wisuda dan gelar S2nya. Semoga sukses giveawaynya.
ReplyDeletePasti membutuhkan determinasi yang kuat untuk bisa bekerja sambil sekolah ya Mba..
Makasi Mas :)
DeleteKuat sih gak, yang penting gak males aja hehe
Wah..., pada 22 Januari kemarin to, Mbak, selamat ya, Mbak. Semoga ilmunya bermanfaat untuk diri, keluarga, dan sesama. Maka, secara resmi artikel tersebut saya nyatakan TERDAFTAR.
ReplyDeleteMeski demikian, supaya saya dengan yang lain, mohon di bawah artikel ditulis dan dipasang link hidup sesuai dengan ketentuan. Makasih banyak ya, Mbak. Salam hangat dari Jogja.
Aamiin..makasi Pak
DeleteSudah saya pasang Pak :)
waahhh... es dua..
ReplyDeletekeren mbak, saya juga pengen banget ngambil S2
:D
Duaaaa...*ayu ting tong mode on
DeleteAuk lah segera :)
Wah hebat mba. Waktu aku kerja dulu ada temen satu bagianku yang juga sembari ambil S2 dan keliatan banget pusingnya. Harus ngerjain tugas, kerja, dll. Salut banget makanya sama yang masih semangat sekolah lagi.
ReplyDeleteQiqiqi..asal gak males aja deh Mbak
DeleteMasalahnya saya malesan sich :(
Selamat ya mbak Esti... mantap niih... semoga bisa meraih harapan selanjutnya... :)
ReplyDeleteMakasi Bundaaa
DeleteAamiin..minta doanya ya Bunda, murah rejeki anak seperti Bunda :)
waaaa S2 ?? hebat hebat .. sukses terus ya mbak
ReplyDeleteAamiin..makasi mbak :)
DeleteSelamat mbak... :)
ReplyDeleteSalam kenal ya
Makasi Mbak
DeleteSalam kenal juga :)
waw.... selamaaat ya mbaaaakkk :D
ReplyDeleteMakasiiiiiii..........
Deletemaster.... so kereeeeen./...
ReplyDeletebtw sarannya mantabbbb tuh :D
Gak keren2 bgt kok :P
DeleteItu berdasarkan pengalaman kok hehe
Banyak sekali alasan ya, alasan teratas ya males.
ReplyDeletehahahha sepertinya semua orang memilikinya... termasuk saya :))
Hihihi alasan klasik itu ya
Deletebaca postingan ini jadi smangat mau lanjutin kuliah lagi...
ReplyDeleteAyo dung..disegerakan :)
Deleteselamat ya mbak sudah diwisuda
ReplyDeleteMakasi Mbak :)
DeleteS2. Master of Humaniora. :)
ReplyDeleteSelamat ya Mbak....
Hehehe
DeleteMakasi ya
Wah...
ReplyDeleteSelamat atas wisuda nya yah Esti..
Pastinya sulit lah bagi waktu antara kuliah ama kerja...
Belum lagi rasa males...hihihi...
Aku bagi waktu antara anak anak ama drama korea aja susah banget lho..
*alesan cetek*..hihihi...
Makasiii Bi'
DeleteHahaha drama korea emang susah ditolak Bi'
Ini menarik juga kalau saya lihat karena yang namanya bekerja di sebuah kantor atau apapun memang sebaiknya yang sesuai dengan bidang yang kita kuasai. Misalnya melamar dibidang akuntan mungkin lebih ideal jika latar belakang kita sebagai pelamar adalah dari jurusan Akuntasi. Namun pengalaman menunjukkan tidak harus selalu begitu.
ReplyDeleteDi media saya banyak wartawan senior yang sama sekali latar belakangnya tidak jurnalistik. Bahkan ada yang S1 nya dari jurusan pertanian, kehutanan dan lain sebagainya. Istilahnya "lompat pagar"
Tidak hanya wartawan kok Pak
DeleteTapi disemua lini pekerjaan ada yang seperti itu
Memang idealnya ya yg sesuai, tetapi semua tergantung rejeki juga kalo menurut saya
kereeeeeennnn... S1 aja kmrn aku empot2an mba, belajarnya sih suka, cuma bagi waktunya itu yg sulit *nyengir*.
ReplyDeleteSelamat ya mba udah S2 ;)
makasi Teh Orin :)
Deleteini juga empot2an qiqiqi
Waa congrats yaa mbaa..
ReplyDeletepengalaman s2 saya? hmm ambil sabtu minggu sambil kerja dan lagi hamil lagi pas tesis wekekek untung wisudah udh lahiran
rasanya ngga usah diceritain lah ya qiqiqi
waduh..kebayang repotnya mbak :) *langsung berasa pegel2
DeleteDirimu PNS di mana mbak? Btw template blognya baru ya?
ReplyDeleteKasih tahu gak yaaa....hehe
DeleteIya ini baruuuuuuuuuu
Barakallah. Selamat Mbak Esti.
ReplyDeleteMakasi Bu :)
DeleteNdherek bingah Jeng Esti tuk pencapaian Mag Hum, jerih payah dan usaha keras tidaklah sia-sia. Mumpung masih semangat kebul-kebul nambah sedikit lagi Jeng, ini kan saat2 pendaftaran jenjang berikutnya. Salam
ReplyDeleteMakasi Bu Prih...hehe gak dulu Bu
Deleteistirahat dulu :)