Saya hanya ingin menulis adalah judul postingan pertama kali saya, sejak vakum menulis di blog ini
tahun kemarin. Saya membuat blog ini awalnya hanya untuk sarana menulis ketika
penat melanda. Jadi blog ini pun jarang apdet dan saya masih menulis dengan
kata-kata yang disingkat ala anak-anak alay.
Pertengahan tahun lalu,
entah niat dari mana, saya ingin menghidupkan blog ini lagi. Padahal saat itu,
saya sedang tidak penat. Rasanya saya perlu suatu wadah dimana saya bisa
mengeluarkan semua emosi saya yang tertahan. Dengan menulis saya seperti
mendapat penyaluran yang tepat.
Jika di awal menulis
sering sekali saya merasa kalau tulisan saya ini tidak layak dikonsumsi orang
lain. Karena itu, saya tidak pernah berkomunikasi dengan blogger lain, baik
melalui komunitas mau pun meninggalkan komentar di blog lain. Akan tetapi, kali
ini berbeda. Saya tidak lagi berpikir untuk menulis bak sastrawan, yang
tulisannya syahdu dan mendayu-dayu. Saya hanya ingin menulis.
Ketika saya mulai
menulis apa saja yang saya rasa dan pikirkan. Perlahan-lahan saya menemukan
kepercayaan diri walau besarnya masih seujung kuku. Saya berani memajang link
tulisan saya di komunitas-komunitas blogger.
Tulisan Mbak Leyla Hana
di blog Be A Writer (http://bawindonesia.blogspot.com/)
yang berjudul Menulis Buruk Lebih Baik Daripada Tidak Menulis Sama Sekali! Pas
sekali dengan keadaan saya saat itu. Istilahnya Writers Blocks, dimana penulis merasakan
sesuatu yang kurang dari tulisannya, hingga berpikir macam-macam, dan malah berhenti
menulis. Di tulisan Mbak Leyla, lebih baik kita terus menulis daripada tidak
menulis, karena bagaimana pun jika kita ingin jadi penulis, tidak ada cara lain
selain menulis dan terus menulis.
Tulisan Mbak Leyla ini
saya yakin akan menginspirasi banyak penulis abal-abal seperti saya. Ish...saya
mengatakan diri saya sendiri seorang penulis, ya iya dong saya kan penulis yang
menulis di blog (ngeyel.com). Jika ada orang lain yang membaca tulisan saya dan
berkata, Ah, kalau nulis seperti ini saya juga bisa.” Haloooo...ketika orang
tersebut berkata seperti itu, tulisan saya sudah jadi lo. Dan sudah dikomentari
orang pula (bangga).
Saat ini saya masih
merasa nyaman menulis di blog. Belum terpikirkan untuk mengirim ke media cetak,
belum pernah mengirim untuk antologi, atau pun membuat buku solo. Yang penting
bagi saya, saya masih bisa menulis. Dan terus belajar menulis untuk menghasilkan
tulisan yang lebih baik lagi.
Terkadang menulis di
blog personal pun ada kejenuhan. Untuk mengatasi kejenuhan itu, saya membuat
beberapa blog yang berbeda topik. Ada blog yang membahas tentang resep dan wisata kuliner yang saya garap bersama teman semasa kuliah. Ada pernak-pernik pernikahan yang membahas tentang persiapan pernikahan, dan rencananya saya
ingin membuat blog khusus resensi buku-buku yang pernah saya baca. Jadi jika
saya gak punya ide untuk blog personal ini, saya akan nulis di blog yang lain,
yang enteng-enteng saja, yang penting nulis.
Saya sudah cukup lama
mengetahui tentang komunitas menulis yang bernama Be A Writer (BAW) ini. Akan tetapi,
karena merasa masih jadi penulis abal-abal, saya tidak berani masuk ke sana. Dan
tidak mencari tahu juga tentang komunitas ini. Hingga saya membaca tentang
giveaway pertama yang diadakan blog BAW pada beberapa postingan
teman-teman blogger.
Setelah saya mampir ke
blog BAW, wah banyak banget ilmu yang bisa didapat dariblog tersebut. Saya banyak
belajar tentang kepenulisan. Blog BAW sendiri baru dilaunching bersamaan dengan
giveaway ini. Menurut saya, blog BAW dari segi penampilan sudah bagus. Pilihan warnanya
juga bagus. Kalau boleh memberi saran, untuk sidebarnyalebih baik dibuat putih,
dan bukan yang bermotif sepertisekarang. Karena kalau bermotif, jadi terlihat
samar-samar tulisan di sidebar. Dan...aquariumnya dihilangkan aja kali ya. Kesannya
kekanak-kanakan gitu. Kalau memang ingin ada gambar binatang, bisa dipajang
slide show yang berisi foto-foto binatang.
Sukses terus untuk komunitas BAW dan semoga kelak saya bisa diterima menjadi salah satu anggotanya. Ingin sekali bisa belajar menulis dengan baik. Meningkatkan kemampuan hukumnya wajib, bukan?
selamat datang lagi mba... comeback.. buat nulis lagi di blog.
ReplyDeleteMakasi Mas Pai :)
Deletejadi tulisan burukku lebih baik ya mbak daripada tidak sama sekali hehehe. ayo mbak posting GAnya pakde jangan mepet lagi loh :)
ReplyDeleteIya Mbak, yang penting nulis aja :)
DeleteWkwkwk You know me so well lah
pernah baca postingan ttg blog BAW mbak, keren ya kalau bisa gabung di sana :)
ReplyDeleteIya, pasti keren ya Mbak :)
DeleteAku baru tahu komunitas ini dari postingannya Ila. Ih, ke mana aja gueee?
ReplyDeleteSukses untuk GAnya :)
Hahaha! Sibuk jadi srikandiiii
Deleteyang penting nulis .
ReplyDeletesukses GA-nya ya.
Iyaaa..yang penting nulis aja
DeleteMakasi mbak :)
Mari kita berbagi semangat, Mbak Esti.
ReplyDeleteSaya pun jarang menulis di blog. Alasannya karena blog saya masih sangat sederhana dan 'acak-acakan.
Tapi akhirnya saya berfikir, kalau begini terus saya engak nulis-nulis. Media apapun yang memudahkan kita untuk menulis, teruslah menulis. Walaupun tulisan kita tidak dibaca orang lain.:)
Saling berbagi semangat ya Mbak
DeleteAwal ngeblog saya juga begitu
Pengennya ini itu..eh malah gak nulis2 :)
Betul, mba Esti. Teruslah menulis. semua orang punya gaya menulisnya masing-masing, tak perlu seperti sastrawan.
ReplyDeleteTerima kasih sudah ikut GA-nya ya :-)
Masama Mbak, makasi sudah mengingatkan :)
Deleteseandainya aq jd anggotanya BAW, kanyaknya kena R remove hehe
ReplyDeleteSepertinya aq pun demikian hihihi
DeleteSama saya dong, menulisnya saldi aja alias asal jadi, yang penting bikin postingan dan update blog, baik atau tidaknya tulisan biar pembaca yg menilai, yg penting komunikatif
ReplyDeleteIyaaa..tapi gak asal2an juga Mas hehehe
DeleteYang penting nulis aja :)