Jepang, adalah salah satu negara yang sangat ingin saya kunjungi. Entah karena saya pecinta manga (komik Jepang) atau memang saya sangat tertarik dengan tempat-tempat indah di sana. Pokoknya kalau denger nama Jepang, bawaannya langsung tertarik saja. Termasuk ketika membaca tentang Kinkakuji Temple di sebuah novel, padahal itu novel tebal banget dan bahasanya susah bener. Tetep ditamatin novelnya gara-gara menceritakan Jepang hehe.
Awal tahun 2008, seorang teman mengabarkan ada program ke Jepang, sejenis kursus dan hanya selama satu bulan saja. Oh, hampir meloncat kegirangan. Kalau lama-lama mungkin kantor tidak mengijinkan. Karena saat itu saya baru saja masuk di kantor. Pas banget dah. Mulailah saya menyiapkan segala persyaratan. Dan kemudian mengirimkannya ke instansi yang mengurusi tentang program itu.
Harap-harap cemas. Deg-degan. Campur aduk deh semuanya. Suatu hari, balasan dari Jakarta sampai di kantor. Hanya sayangnya karena sesuatu dan lain hal, pihak pimpinan mengirimkan orang lain untuk mengikuti kegiatan tersebut, lebih baik tidak usah saya jabarkan disini mengenai hal ini ya. Intinya saya tidak bisa berangkat ke Jepang.
Marah, kecewa, sedih tentu saja. Saya sempat ingin mencari jalan lain untuk tetap bisa berangkat. Akan tetapi, teman yang dulu mengabarkan tentang program itu, mengatakan bahwa tidak baik menentang pimpinan. Walau pun sempat terjadi konflik pada diri sendiri, pada akhirnya saya bisa menerima bahwa saat itu Jepang belum menjadi rejeki saya.
Dalam perkenalan saya dengan Pak Budhi, kami sempat bincang-bincang tentang Jepang. Dan ternyata Pak Budhi pun memendam keinginan untuk ke Jepang. Pak Budhi suka sekali dengan lagu-lagu dorama tahun 90-an. Seperti Tokyo Love Story, Ordinary People, dll (pada tahu gak ya dorama ini qiqiqi angkatan tua je). Saya pun sempat bercerita tentang pengalaman ke Jepang saya yang tidak jadi. Pak Budhi cuma berkata, "InsyaAllah kamu ke Jepang sama saya saja." Uhuk :P
Dan ketika kami proses persiapan pernikahan, saya mengingat-ingat kembali awal perkenalan kami. Kontak pertama kami pada tanggal 10 Mei 2008. Saat itu adalah hari pernikahan sahabat saya, Sugik. Sejak pagi saya sudah siap-siap mau kondangan. Karena akad nikah jam 8 pagi. Saking tergesanya, telepon genggam ketinggalan di rumah dan saya baru kembali ke rumah pada sore hari. Saat itu lah Pak Budhi menelpon dan sms. Sempet sih kepikiran, jangan-jangan dia gak mau berusaha mengenal lagi karena baru pertama kali kontak saja sudah saya cuekin. ALhamdulillah, kalau jodoh gak akan lari ke mana.
Dan setelah saya runut-runut, jika saya jadi berangkat ke Jepang, bulan Mei itu saya posisi masih di sana. Waaah, jika saya jadi berangkat, yang pertama saya tidak bisa menghadiri pernikahan sahabat yang sudah saya kenal selama 10 tahun. Dan yang kedua, perkenalan saya dengan Pak Budhi akan tertunda dan ada kemungkinan kami tidak akan pernah berkenalan kan. Hiks...langsung sedih kalau mengingat kemungkinan terakhir.
Dan seandainya saya diminta memilih antar Jepang dan Jodoh. Tentu saja dengan senang hati akan saya jawab jodoh. Apalagi jodoh sebaik Pak Budhi (hahaha muji suami sendiri). Dan semoga saja, kami berdua (dan juga anak-anak kami kelak) berkesempatan menjejakan kaki di negeri sakura, Jepang (buru-buru liat daftar tempat-tempat yang ingin dikunjungi di sana). Aamiin.
Dan seandainya saya diminta memilih antar Jepang dan Jodoh. Tentu saja dengan senang hati akan saya jawab jodoh. Apalagi jodoh sebaik Pak Budhi (hahaha muji suami sendiri). Dan semoga saja, kami berdua (dan juga anak-anak kami kelak) berkesempatan menjejakan kaki di negeri sakura, Jepang (buru-buru liat daftar tempat-tempat yang ingin dikunjungi di sana). Aamiin.
-----000-----
Terkadang kita pernah menginginkan sesuatu dengan teramat sangat, dan ketika sesuatu itu 'hilang' atau tidak menjadi milik kita. Kita merasa kecewa. Seakan semua masalah dunia ada di pundak kita. Padahal kalau kita mau mengambil hikmah dari semua kejadian dalam hidup, tidak ada sesuatu yang namanya kebetulan. Semua terjadi karena sebuah alasan. Teruslah bersukur, berdoa, dan berusaha. Karena Gusti mboten sare (Allah tidak tidur).
NB: Pemikiran ini juga berlaku untuk yang belum menemukan pasangan jiwa lho. Bila saat ini putus hubungan dengan kekasih hati, padahal masih sangat mencintai. Dan rasanya kok sulit untuk move on. Percayalah, Allah akan memberikan yang sebaik-baiknya jodoh untukmu.
Tulisan ini diikutsertakan dalam momtraveler’s first Giveaway “Blessing in Disguise
saya tau tuh tokyo love story & ordinary people ..*seangkatan pak budhi .. hehehe
ReplyDeleteHahaha tos lah kalo begitu :)
DeleteAku Doain Moga2 bisa honey moon kedua sama pak budi ke jepang ya.. Tp jgn lupa ajakan aku yoo hehehe....
ReplyDeleteMakasih sdh berpartisipasi dalam GA ku :-)
Kalo ngajak Mbak Muna yo gak jadi noneymoon dungs :)
Deletehihihi :D namanya touring, mba :D
Deletehehehe, jadi bisa nyambung ngobrol juga karena bahasan tentang jepang ya, mba esti? :D moga kesampaian ke sana sama keluarga ya. aamiin :D
ReplyDeleteIya. Nyambung banget La. Aamiin.
Deleteada sodara yang di jepang mbak,,,aku kal suruh milih ya milih jodoh dulu deh..hahaha
ReplyDeleteAamiin. Semoga disegerakan ya Cheila :)
Deletealhamdulillah..keputusan yang tepat mba esty..:)
ReplyDeleteAlhamdulillah..Allah yang menunjukan jalan mbak Ayu :)
DeleteNanti ke Jepang bareng pak Budi, mbak. :)
ReplyDeleteAamiin. Makasi Mbak Susi :)
Deletehohoho pengennya ke harajuku..ngeliat cosplay yg asli
ReplyDeletekalo dorama jepang taunya yg tahun 2000an awal, beach boys..soundtracknya juga bagus bagus
Aq juga tahu beach boy Mbak :)
DeleteHarajuku...aw pengen bgt
salam kenal :D
ReplyDeletesaya komen pake akun wordpress koq gabisa yaa..untungnya punya google account
Salam kenal ya Mbak :)
DeleteCoba pakai pilihan Name/Url Mbak
ohgitu ya mbak, bener benar alloh selalu memberikan yg terbaik untuk hambanya
ReplyDeleteIya Mas, memang Allah Maha Mengetahui :)
DeleteAllah tau apa yang terbaik buat hambaNya.
ReplyDeleteIya Bunda, ALhamdulillah
DeleteYo wis nabung aja dari sekarang.. nanti budal bareng pak Budhi ayang :p
ReplyDeletehahaha aamiin
Deletesuwun yo Mas
Tokyo Love Story, Ordinary People: ini jaman saya kuliah dulu mbak :D
ReplyDeleteMoga sukses ya GAnya ..
Hahaha..mbak niar masih muda kok
DeleteMakasi Mbak :)
Aku juga suka jepang hehe..wah template nya mirip mbak Shinta ya...hihi...kalau saya disuruh milih jepang dan jodoh saya akan milih jodoh dan bisa ke jepang bareng hehe
ReplyDeleteTemplatenya memang Mbak Shinta yang bikin :)
DeleteHahaha sip sip mbak
saya belum pernah dengar tokyo love story & ordinary people , tapi saya juga suka sama dorama jepang, apalagi animenya keren...
ReplyDeleteapa yang kita pikirkan itu yang akan terjadi...
Aq juga suka sama animenya :)
Deleteaku kok enggak ngerti dorama sendiri ya? terlaluuu... :)
ReplyDeleteBener banget mb Esti, selalu ada pelangi setelah derai hujan ;)
Hahaha....gak pernah nonton tv to
DeleteYup...sip mbak uniek
saya sangat terinspirasi gan artikelnya bagus salam kenal aja.....!
ReplyDeleteTerima kasih
Deleteitu semua sudah ada yang mengatur ya mbak, kenapa mbak esti gagal ke jepang karena sudah ada jodoh yang menunggu :)
ReplyDeleteIya Mbak, tapi karena gak tahu jadi sempet kesel juga hehe
DeleteJujur saya terdampar di blog ini yang berbau Jepang, karena terobsesi si buah hati bisa dapat beasiswa kuliah di Jepang.Doa dan usaha emak buat anaknya yang saat ini baru klas 2 SMA. mungkin punya masukan persiapan tuk bisa dapetin beasiswa itu?
ReplyDeleteJzklh ya Jeng Esti
Rajin2 cek di web JICA bu dan search dengan kata kunci beasiswa ke Jepang
DeleteWaaah, ceritanya menarik, ya! Jalan hidup memang nggak terduga, ya....
ReplyDeleteAaaaak... saya juga pengen ke Jepang. Pengen wisata kota di sana. Pengen melihat keteraturan di sana.... Nabung-nabung dulu, ah....
Ayooo...nabung bareng :)
Deleteudah jalannya ya mbak esti harus ketmuan dengan pak Budhi..
ReplyDeleteAllah Maha Mengatur segalanya
Iya Bu Mon, Alhamdulillah
DeleteSemoga secepatnya bisa kesana yah mbak. Salam buat pak budi.
ReplyDeletesepakat mbak dgn NB nya itu, terkadang yg dipikir baik buat Kita belum tentu baik mnrt yg di atas ya, dan terkadang juga Saat putus dgn org yg dianggap sangat dicintai itu ke depannya justru ditemukan dgn org yg benar benar terbaik menurut Allah :)
ReplyDeletesukses ya mbak buat GA nya :)
mungkin ke Jepangnya nunggu dapet jodoh sama anak2 mak..moga jodoh ke jepangnya ke sampaian ya :D
ReplyDeletewhuaaa jepang, saya juga ingin sekali ke sana mbak esti. tp jodoh jauh lebih penting ya hehehehe
ReplyDeleteJangankan kamu kak, saya aja kalau disuruh milih jepang sama jodoh akan memilih jodoh hehehe.
ReplyDeleteSaya jadi mengerti bahwa segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Nggak apa-apa gagal berangkat ke jepang yang penting dapat jodoh sebaik pak budhi.
Selama ini saya sulit sekali move on gara-gara cinta, makanya ane minta saran melalui postingan lamaran tanpa pacaran.
tapi lumayan susah sih untuk bersyukur padahal kita mendapat hasil yang mengecewakan
ReplyDeleteSalam kenal pencinta Jepang juga, hkhkhk....moga2 bisa visit sana someday...tp ngga ngotot2 banget-->kecintaannya diragukan
ReplyDelete