Jakarta, Diplomatic City of ASEAN adalah tema hari ke-10 dan terakhir di lomba #10daysforASEAN (Akhirnya...hehe). Dan sama seperti tema-tema sebelumnya, saya juga baru tahu kalau ternyata Jakarta ditunjuk sebagai markas ASEAN Secretary bertempat di Jalan Sisingamangaraja 70 A, Jakarta
Selatan. Keberadaan markas ASEAN Secretary di Jakarta merupakan suatu
kepercayaan bahwa Indonesia bisa menjadi penghubung antar negara-negara
anggota ASEAN atau Diplomatic City of ASEAN.
Eh tapi kok Jakarta ya yang dipilih? Padahal Jakarta itu ruwet pakai banget. Mulai dari lalu lintasnya. tata letak kotanya..ah..pokonya Jakarta dengan segala problematikanya. Mungkin karena saya bukan warga Jakarta, ketika saya berkesempatan ke sana, salah satu yang saya ingat adalah macetnya dan mall-mall yang bertebaran dimana-mana haha.
Kira-kira apa alasan Jakarta yang terpilih?
Jakarta merupakan ibuukota negara Indonesia, dan semua sudah tahu kan ya kalau Indonesia itu terdiri dari ribuan pulau dengan beragam suku dan adat-istiadat. Dengan keberagaman yang luar biasa itu, Indonesia (mungkin) dianggap berhasil menyatukannya, sesuai dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Memang di sana-sini masih ada konflik antar suku, agama satu dengan yang lain, pemerintah dengan masyarakat, Tetapi keadaan masih terbilang kondusif dan masih nyaman untuk ditinggali, baik untuk warga sendiri dan warga negara asing.
Mungkin karena Indonesia dianggap berhasil menjaga stabilitas keamanan di negara ini, maka dipilihlah Jakarta sebagai Tuan rumah Perhimpunan Bangsa-Bangsa ASEAN. Menyatukan sebegitu banyaknya perbedaan saja bisa, apalagi kalau cuma 10 negara . Itu mungkin yang ada dalam pikiran bapak-bapak yang terhormat.
Dampak Positif
Dampak positif dari hal tersebut, tentu saja bisa menaikkan devisa negara dari sisi pariwisata. Akan lebih banyak orang yang tahu bagaimana dan apa Indonesia itu. Ketika orang lain melihat betapa kondusifnya Indonesia, mereka tidak akan segan untuk bertandang, bukan?
Selain itu, dalam hal politik internasional, Indonesia tidak akan dipandang sebelah mata lagi. KArena beberapa tahun sebelum ini, Indonesia dianggap tidak bertaji di kancah Internasional.
Membaca artikel ini jadi ingat akan umpah Patih Gajah Mada. Dan memang sejarah sudah membuktikan ko bahwa semua berawal di kota Jakarta untuk ASEAN. Hal ini merupakan dasar terpenting yang harus tetap dijaga dan dilestarikan sebagai cermin pedoman yang tidak bisa dirubah.
ReplyDeleteSalam wisata
semoga Jakarta mampun mengemban amanah itu :)
ReplyDeleteBisa jadi karena memang indonesia bisa menjaga stabilitas keamanan. Coba kalau terjadi perang-perang kayak di negara luar itu, nggak mungkin dipilih kak.
ReplyDeleteEmang sih di jakarta macet. Kalau nggak macet, bukan jakarta namanya.
salam kenal kak esti...
ReplyDeletenice event btw.
semoga dengan event ini Indonesia jadi mendapat tempat yang bagus di mata dunia. karena sebenarnya Indonesia itu negara yang kaya, baik dari segi adat, budaya, alam, dsb.
Ikut seneng...... sayang tak bisa ikut. hiks...
ReplyDeletekeasyikan mngisi blog baru, yg ini dianggurak dulu ya mbak.
Oalah.. bu Budhi engga pernah update blog ternyata ya :p
ReplyDelete