4 Tahun Bersama: Cemburu Tanda Cinta

Sore sekitar jam setengah 6 tadi, Pak Budhi sampai di rumah. Sambil menggoreng tahu untuk tambahan lauk makan malam, saya pun bertanya pertanyaan yang gak gitu penting sih sebenarnya, seperti "sudah mandi, Mas", "dibuatin teh sekarang apa nanti" dan yang lain-lain deh haha.

Pak Budhi sliwar-sliwer sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan bercerita kalau beberapa orang temannya hari ini takziah ke Cirebon. "Siapa Mas yang meninggal?" tanya saya sambil tetep fokus ke tahu.

"Orang tua teman sekantor, temanku itu namanya Nana apa Anna ya, gak hapal habis lain kantor sih", jawab Pak Budi.

Nana atau Anna itu hampir sama dengan nama cewek yang dulu suka sama Pak Budhi (waktu Pak Budhi masih single). Yah, si istri yang lagi goreng tahu ini ya jelas kumatlah isengnya.

"Anna apa Anna?" tanya saya dengan nada menggoda *iseng.com wkwk

"Loh, kok kamu terus gitu to," Pak Budhi mulai mendekat, waduh siap-siap dikelitikin nih.

"Yo jelas, pura-pura cemburu dong. Mosok gak pernah cemburu," sahut saya. Parah banget kan ni Bu Budhi haha.

Pak Budhi tertawa kecil, "Iya, kamu tu yo aneh, mosok gak pernah cemburu, payah ah."

"Emang Mas pernah cemburu sama aku," kalau ini pertanyaan serius.

"Sering, kamu aja yang gak kerasa," sambil usil tangannya dan berlalu ke kamar mandi. Waduh, sepertinya malu tuh habis ngaku kalau sering cemburu haha.

----000----

Jawab Pak Budhi membuat saya berpikir, iya juga ya, saya kok bisa dikatakan gak pernah cemburu gitu sama Pak Budhi. Padahal saya juga tahu Pak Budhi ini juga punya penggemar fanatik *berasa ddi drama korea deh

Bahkan dulu pun ketika awal nikah dan ada teman yang mengetahui kami LDM-an, si teman ini yang mengatakan macam-macam tentang hal-hal  berkaitan dengan cemburu. Dan saya pun menanggapi dengan polos, "Kok saya percaya banget ya Bu dengan suami saya". EH, si Ibu malah bengong dan menimpali, "Duh, Mbak berkah banget ya bisa merasa seperti itu."

Sumpah deh gantian saya yang bengong.

Bagi saya, menjalin hubungan dalam bentuk apa pun, apakah itu persahabatan, pertemanan, persaudaraan apalagi dalam pernikahan, kepercayaan adalah nomer satu. Jika kepercayaan saja kita tidak punya lalu apa harga dari sebuah hubungan. Kalau ini menurut saya lo ya ^_^

-----000-----

Last but not least (sok keren pakai bahasa linggis), di tanggal 13 Desember 2013 (13-12-13 tanggal cantik ye) adalah hari ulang tahun pernikahan saya dengan Pak Budhi yang ke 4. Ibarat manusia, 4 tahun lagi unyu-unyunya ya hehe. Gak terasa deh sudah 4 tahun, perasaan baru kemarin duduk bersanding di pelaminan *uhuk.

Terima kasih untuk 4 tahun yang sangat luar biasa ini Ya Allah, semoga Engkau berkahi pernikahan ini dengan kebahagiaan yang berlimpah. Aamiin.

Terima kasih ya Mas sudah bersedia menerimaku apa adanya *mewek* dan mulai saat ini janji deh bakalan cemburu atau pura-pura cemburu qiqiqi. Etapi, I love U lo walau gak pernah cemburu. Tenin wis (beneran lo) ^_^

*Postingan Anniversary kok GeJe begini ya. Maaf lagi kehilangan sisi romantis hihihi