Bagi
sebagian orang, menikah dan kemudian memiliki anak adalah hal yang biasa.
Bukankah salah satu tujuan berumah tangga adalah memiliki keturunan? Tetapi hal
tersebut tidak berlaku pada saya dan suami. Kami diminta bersabar selama
beberapa tahun, Ya, beberapa tahun yang bagi kami berdua seperti tak berujung,
kami tidak tahu kapan akan berakhir penantian itu.
Setelah
menikah selama 6 bulan, saya berinisiatif memeriksakan diri ke dokter
kandungan, karena saya takut ada apa-apa dengan kandungan saya. Alhamdulillah,
dokter menyatakan kandungan saya baik-baik saja dan ketika saya menanyakan
tentang program untuk kehamilan, dokter menolak dengan halus. Hal itu
dikarenakan usia pernikahan yang belum ada satu tahun.
Lewat
setahun usia pernikahan kami, kami berdua dengan kesadaran diri sendiri
mengikuti program untuk kehamilan. Saat itu kami hanya berpikir, semakin cepat
kami mengikuti program, semakin cepat pula penantian kami berakhir. Tidak hanya
berusaha secara medis, kami pun menggunakan cara alternatif seperti jamu dan
pijet. Ternyata tidak semudah itu menggapai angan, Allah Swt masih meminta kami
lebih bersabar. Satu dua tahun berlalu hingga kami merasa lelah dan memutuskan
berhanti sejenak.
Mungkin
orang lain akan berkata, ah baru juga 3
tahun menikah. Tapi percayalah bagi yang menjalaninya tiga tahun itu terasa
sangat lama. Dan pertanyaan, sampai kapan kami harus menunggu terus bergelayut
dalam benak. Setelah berhenti beberapa bulan, kami memutuskan mengikuti program
kehamilan lagi di dokter yang berbeda. Saat itu sebenarnya saya masih enggan,
akan tetapi suami berkata, “Kita tahu
kita butuh bantuan, jika kita berhenti berusaha lalu apa yang kita dapatkan.
Paling tidak kita tetap berusaha dan berdoa, semoga Allah Swt melihat usaha
kita ini dan mengabulkan doa kita.”
Kami
berdua, terutama saya mulai lagi menjalani berbagai tes. Harapan akan
datanganya buah hati tentu masih ada, tetapi kami tidak lagi ngoyo, kami hanya
berpikir menjalani semua ini dan sisanya kami serahkan kepada Allah Swt.
Bulan
ramadhan tahun ini pekerjaan kantor mengharuskan saya wira-wiri ke berbagai
kota. Saya merasakan perubahan pada tubuh saya. Saya cepat merasa lelah, nafsu
makan berkurang dan kepala sering pusing. Beberapa kali ketika tengah hari,
saya bahkan hampir (maaf) muntah. Tentu saja saya tahan-tahan, sayang kan
puasanya. Saya pikir karena saya kurang berolahraga, karena itu setiap pagi
saya menyempatkan diri untuk berolahraga. Tapi tetap aja badan berasa lemes,
tapi anehnya baju-baju saya seperti mengecil, saya merasa sesak. Lah? Puasa kok malah tambah gendut, pikir
saya ketika itu.
Seminggu
sebelum lebaran, saya baru sadar sepertinya siklus bulanan saya telat seminggu,
hanya saja saya tidak mau terlalu berharap. Toh, beberapa kali kejadian seperti
ini nyatanya masih negartif. Suami sudah menyuruh mengetes, tapi saya masih
kekeuh gak mau. Baru menjelang mudik, saya mau tes pakai testpack. Iya,
takutnya beneran hamil sedangkan perjalanan mudik sekitar 7 jam. Bahaya banget
kan.
Alhamdulillah,
hasilnya positif, saya sampai gemetaran memegang alat itu. Saya langsung
mengabari suami dan bergegas ke dokter, yang untungnya masih buka praktek saat
itu. Di layar USG, dokter sudah bisa melihat sebentuk kehidupan. Duh, saya
hampir nangis ketika itu.
Penantian
selama 4,5 tahun ini telah membuahkan hasil. Selama kehamilan saya tidak
merasakan ngidam, pusing dan mual memang ada tetapi masih makanan yang bisa
masuk. Saat ini kehamilan sudah jalan 7 bulan dan kami (saya dan suami) terus
berdoa semoga janin ini sehat lahir batin dan merupakan rejeki kami serta kami
diijinkan merawat dan membesarkannya hingga dewasa. Aamiin.
Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Hamil dan Melahirkan ala Bunda Salfa
Panjang tulisan 537 kata (udah gak bisa dipangkas nih hehe)
Duh terharu. Alhamdulillah mbak semoga sehat walafiat si dede bayi dalam kandungannya. Iya memang lama 3 tahun dan 4,5 tahun itu. kami saja menanti selama satu tahun setengah sangat berharap-harap cemas.
ReplyDeletesenengnya, semoga aku bisa juga demikian ya mbak :)
ReplyDeletesenengnya, semoga aku bisa juga demikian ya mbak :)
ReplyDeleteYa ampuuun mb Estiiiii, aku baru tau kalau dirimu hamilll....
ReplyDeleteAaaaaakkkk....selamaaaatttt.... Seneng banget mendengarnyaaa.... Huhu...serasa ikut menantikan saat itu mb.. Selamat yaa, jaga diri baik2. Semoga sehat selalu ibu dan baby... Ah, bahagia banget aku....
Alhamdulillah... semoga dilancarkan dan dimudahkan proses persalinannya nanti ya mak... sehat terus mak dan baby nya :)
ReplyDeleteAlhamdulillah, selamat ya mbak, senang banget dengarnya
ReplyDeletepantesan lama nggak muncul ..., ikut berdoa semoga lancar semuanya
jaga kesehatan ya
alhamdulillah. Semoga lancar saat persalinannya nanti. Sehat selalu untuk ibu dan dede bayinya :)
ReplyDeletemelahirkan adalah sebuah tugas mulia bagi seorang ibu
ReplyDeleteAllhamdulillah ikut senang mbak waktu mendengar mbak esti hamil. sehat selalu ya
ReplyDeleteAlhamdulillah, akhirnya penantian itu datang juga.
ReplyDeleteselamat mb atas kehamilannya, semoga baby.nya nanti bisa jadi anak yang berbakti bagi agama, nus dan bangsa, amin.
ReplyDeleteselamat mb. Allah telahmenguji kesabaran mb, dan ternyata mb sabar.
ReplyDeleteselamat deh mb. q terharu mbacanya.
ReplyDeletegood luck ya mb atas kehamilannya
ReplyDeleteAlhamdulillah, akhirnya penantian itu datang juga mb.
ReplyDeleteALhamdulillah ya mak... penantian panjang yang berbuah :)
ReplyDeleteselamat ya mbak, semoga mbak dan janin mbak sehat.. :)
ReplyDeletebuah dari kesabaran itu manis.. semoga nanti menjadi anak yang soleh/solekhah ya mbak..
ReplyDeletewah.. selamat mba.. ini berkat usaha dan Doa mbak..
ReplyDeletewah saya ikut bahagia.. selamat ya mbak..
ReplyDeletekami menyediakan baju hamil dan perlengkapan untuk menyambut buah hati sist.. silahkan mampir.. :)
ReplyDeleteselamat ya mbak..
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terharu sekali bacanya...
ReplyDeleteIni semua adalah anugerah, kebahagiaan yang luar biasa yang tak bisa diukur dengan apapun.
Selamat yaaa..
Alhamdulillaah..., selamat ya, Mbak, semoga kehamilannya sehat selalu, mendapatkan banyak kemudahan, dan nanti dapat melahirkan dengan baik.
ReplyDeletePenantian yang bikin suasana hati jadi nano-nano ya, mba. Moga sehat debay dan emaknya. Sabar nunggu penampakannya bulan Maret. :*
ReplyDeleteMba Esti, saya sampai nangis bacanya, Alhamdulillah ya, kapan lahiran?
ReplyDeleteSelamat ya mbak, hwaaaa sy sampe terharu lo. Sy salut sama mbak esti yang pantang menyerah. Semoga mbak esti dan dedek bayi sehat selalu ya mbak... :)
ReplyDeleteMba Esti, saya sampai nangis bacanya, Alhamdulillah ya, kapan lahiran?
ReplyDeletePenantian yang berbuah manis mbak... salut untuk kesabaran dalam penantiannya.. selamat ya mbak :)
ReplyDeleteselamat ya, selamat berbahagia
ReplyDeletewah selamat ya, anak merupakan rezeki yang amat indah
ReplyDeleteWah selamat ya, anak merupakan anugrah terindah setelah menikah
ReplyDelete