“Kalau bersedekah itu harus ikhlas, jangan mengharap pamrih”
Itu yang sering saya dengar dari orang-orang di sekitar saya dan reaksi saya pun akan mengagguk mahfum, membenarkan. Akan tetapi, pendapat itu terjungkirbalikkan oleh perkataan seorang ustad yang terkenal dengan ilmu sedekahnya.
Sudah sering sekali saya mendengar, bersedekahlah maka hidupmu akan tentram, dan hal-hal lain yang sudah umum lainnya. Di pengajian ini, saya mendapatkan pengetahuan tentang sedekah yang tidak ‘lazim’ diperdengarkan oleh seorang ustad.
Ilmu sedekah yang kurang ‘lazim’ tersebut antara lain:
1. Bersedekah di awal bulan
Jika pakar perencanaan menyarankan menabung di awal bulan agar tujuan keuangan kita tercapai, ustad satu ini menyarankan bersedekah di awal bulan. Jujur aja deh ya, seringnya saya mengeluarkan sedekah itu kalau ada sisa uang di akhir bulan. Jadi ya bersedekah pun ala kadarnya. Itu pun masih maju mundur, kira-kira duitnya cukup gak yah buat beli jajan enak atau es krim di akhir bulan :D
Dengan bersedekah di awal bulan, insyaAllah rejeki kita akan dicukupkan hingga akhir bulan. Jangan ditanya, kok bisa ya, itu mah sudah masuk itung-itungan Allah. Tapi, kita kan manusia yang berakal, gak mungkin dong kita mau sedekah dengan membabi-buta tanpa perhitungan. Oke, kalau ini alasannya mari kita hitung berapa pengeluaran kita sebulan yang prioritas aja dan sisanya langsung disedekahin deh, beres kan?
Dengan bersedekah di awal bulan, insyaAllah rejeki kita akan dicukupkan hingga akhir bulan. Jangan ditanya, kok bisa ya, itu mah sudah masuk itung-itungan Allah. Tapi, kita kan manusia yang berakal, gak mungkin dong kita mau sedekah dengan membabi-buta tanpa perhitungan. Oke, kalau ini alasannya mari kita hitung berapa pengeluaran kita sebulan yang prioritas aja dan sisanya langsung disedekahin deh, beres kan?
2. Bersedekah dalam kesempitan
Rata-rata orang akan bersedekah ketika mereka dalam kelonggaran, ada uang lebih. Itu pun mungkin cuma sekadarnya. Dan hal itu hal yang sangat biasa. Akan menjadi luar biasa ketika bersedekah dalam kesempitan.
Cerita seorang teman tentang ini sangat emnggugah hati, saat itu uang di kantong cuma 1 juta, itu harus cukup untuk menghidupi istri dan 2 orang anak selama sebulan. Ketika dia berhenti untuk menunaikan solat di sebuah masjid, hatinya tergerak untuk menyedekahkan sebagian besar uangnya. Yang tersisa di kantongnya hanya cukup untuk makan 2 hari saja. Dan apa yang terjadi? Hanya dalam hitungan bulan, kehidupannya berubah sangat drastis. Usahanya maju pesat, penghasilan yang di dapat lebih dari cukup untuk membiayai anak istrinya. Subhanallah.
3. Bersedekah dengan pamrih
Dulu saya pun berpendapat gak boleh pamrih dalam bersedekah, eh Pak Ustad ini malah bilang, “Ketika kita bekerja saja, kita pamrih ingin mendapatkan upah. Ketika kita bersikap baik dengan orang lain, kita pamrih agar orang itu pun bersikap baik pada kita. Lalu, mengapa terhadap Allah Swt yang Maha Pemilik Segala kita tidak menaruh pamrih? Justru hanya kepada-Nya lah seluruh pamrih kita tujukan, karena Dia yang Maha mengabulkan semuanya”.
“Jadi ketika kita bersedekah, berdoalah akan terkabulnya hajat kita. Misalnya nih Ya Allah, saya bersedekah, kabulkanlah hajat saya agar segera mendapatkan jodoh yang baik Ya Allah,” lanjut Pak Ustad itu.
Saya nyengir ketika mendengar hal tersebut. Karena mau tak mau mengakui perkataan beliau, ketika kita bersedekah, kita pasti memiliki pamrih kepada Allah Swt untuk mengabulkan permohonan kita. Dan bukankah Allah Swt senang terhadap hamba-Nya yang meminta. Daripada kita pamrih terhadap manusia yang seringnya mengecewakan kita, mengapa justru kita tidak berpamrih terhadap Sang Pemilik Alam Semesta.
Jadi tunggu apalagi, segeralah bersedekah dan menambah amalan sunnah lainnya.
suatu pencerahan. makasih atas sharingnya :)
ReplyDeletejadi tetep boleh pamrih ya mba, tapi hanya pada Alloh SWT. :)
ReplyDeleteyuk bersedekah
ReplyDeleteSedekah bertubi2 bikin lebih berlimpah rezeli ya, mba.
ReplyDeletesharing yg bermanfaat tentang sedekah..nambah ilmu lagi :)
ReplyDeletethe miracle of Giving ya...
ReplyDeleteKetika bersedekah dlm.keadaan sempit ini yg paling susah sebenrnya y mbak..cuma kalo kita bisa dan kita percaya sepenuhnya balasannya pun nggak tanggung - tanggung insya Allah
ReplyDeleteKalo sedekah gak boleh pamrih, rasanya gak akan ada manusia yg mampu ya mbak...
ReplyDeletemakasih sharingnya mba esti, mau praktekin yang nomer 1, biasanya aku tengah bulan hihi...maaf lahir batiin
ReplyDeleteIndah nya sedekah biasanya akan diganti dengan rizki yg cukup besar ya
ReplyDeleteayo bersedekah
ReplyDeleteseikhlas ikhlasnya manusia bersedekah tetep saja pamrih, dah bawaan orok, kalau minta pamrihnya hanya pada Allah SWT mah g masalah, lah kalau pamrihnya pada manuai kan lain lagi ceritanya.
ReplyDeleteHihi... Masih suka khilaf tnpa sadar sih, seddkah dg pamrih. Misal, minta didoain supaya rejeki lancar sm yg disrdejahin. Eh itu pamtih bkn? Istighfar dlu aja
ReplyDeletePamrih hanya kepada-Nya...sip Jeng
ReplyDeleteUstad YM bukan Mbak? Ada juga nih teman yang nggak sepenuhnya setuju, maksudnya sih asal setelah sedekah juga nggak lantas nggak ngapa-ngapain/nggak usaha. Cuma mikir "Ah gw kan udah sedekah, nggak usah ngoyo-ngoyo amat." Tapi mau 100% setuju/nggak sama si Ustad, yang pasti jangan sampai nggak sedekah aja insyaa Allah. Semoga kita selalu diberi keringanan untuk berbagi ya. Insyaa Allah berkahnya dari Allah. Kalau didoakan sama yang kita beri sedekah, itu bonus :)
ReplyDeleteBtw, sekalian mau minta di follow back ya Mbak hi hi (ngarep), baru manjat thread follow-follow an di KEB. Terima kasih :)
Wah :D keren banget... Memang kita harus bersedekah dengan baik dan tanpa pamrih :)
ReplyDeletesampai saat ini aq masih belajar agar bisa bersedekah tanpa pamrih.. artikel kakak sangat menginspirasi aq.. thanks kak
ReplyDelete