Apa yang terbersit dalam pikiran Anda jika seorang teman bercerita bahwa dia saat ini sedang menjalin hubungan asmara (pacaran) dengan seseorang yang dikenal lewat social media?
Was-was, takut, ngeri atau bingung?
Ketika saya mendengar cerita dari teman dekat tentang hal itu, perasaan saya campur aduk gak karuan. Bagaimana tidak, ia bercerita kalau pacarnya orang bule dan tinggal di Inggris. Dan ketika saya bertanya, kenal dari mana? Jawabannya dari Facebook. Alamak, langsung mau pingsan rasanya.
Tetapi ketika bercerita, suaranya terdengar bahagia. Ketika itu pun saya mengorek keterangan lebih lanjut, sejauh apa hubungan mereka. Dan ketika sampai pada pertanyaan, Apa alasan kamu pacaran dengan orang yang bahkan belum pernah kamu temui? Jawabannya standar banget, yaitu dia yakin kalau si cowok bule itu baik.
Setelah itu saya tidak lagi bertanya macam-macam. Takut dia tersinggung, lagipula dia bukan lagi gadis remaja. Saya yakin dia sudah mempertimbangkan dengan matang. Hari berlalu, suatu ketika dia bercerita kalau si cowok akan mengunjunginya di Jakarta dan mereka berdua akan mengunjungi orang tua si cewek di Pontianak.
Wah, pertemuan pertama mereka dan langsung dipertemukan dengan calon mertua. Bagaimana tanggapan orang tua si cewek? Sama seperti saya, mereka pun takut dan sangat khawatir. Ketika saya bertanya bagaimana jika orang tua tidak memperbolehkan? DIa dengansantai menjawab, bahwa ia tahu resiko akan hal itu dan ia siap dengan semuanya.
Dia terdengar yakin dan mantap banget. Beberapa bulan kemudian dia mengabari bahwa dia akan menikah dengan si Bule. Wow, saya tidak menyangka kalau hubungan itu bisa sampai ke pelaminan. Singkat cerita, mereka menikah dan saat ini tinggal di Skotlandia. Dan berita bahagianya, teman saya sebentar lagi akan melahirkan.
-----000-----
Cerita diatas baru satu diantara banyak cerita tentang orang-orang yang bertemu dengan media sosial di internet atau biasa disebut Internet Love (i-love). I-love bukan lagi hal yang asing atau aneh di era serba digital ini. Banyak orang malah asyik masyuk dengan internet dibanding bersosialisasi secara nyata dengan sesamanya.
Saya yakin banyak sekali yang langsung menilai cinta semacam ini sangat absurd. Cuma kenal lewat dunia maya kok bisa dikatakan cinta? Kok bisa yakin banget, dan lain-lainnya.
Ada beberapa tips dari teman yang mendapatkan jodoh lewat social media :
1. Jangan terlalu terbuka tentang keluarga di awal perkenalan. Ini juga bisa berarti tidak terlalu membuka identitas terlalu blak-blakan. Secara kita kan baru kenal. Rahasiakan dulu tempat tinggal, alamat kantor atau hal-hal yang rawan.
2. Cobalah berkomunikasi apa adanya. Gak perlu jaga image intinya. Bilang A, kalau memang pendapat kita A. Ini juga untuk mengetahui bagaimana tanggapan si doi terhadap sifat-sifat kita.
3. Pancing dengan menceritakan masalah yang kamu hadapi. Coba deh dikorek bagaimana si doi menyelesaikan masalah tersebut. Cocok atau tidak dengan caramu. Termasuk dewasa atau mau menang sendiri cara dia menyelesaikan masalah.
4. Bertemu. Ini adalah cara yang paling ampuh untuk bisa mengetahui bagaimana perasaan kita. Tentu akan sangat berbeda jika hanya ngobrol lewat dunia maya dengan bertemu di dunia nyata. Bertemu disini tidak hanya dengan si doi, usahakan pula menyambangi keluarganya atau teman-temannya. Dari lingkungan terdekatnya, kita bisa melihat apa dan bagaimana dia.
5. Berdoa kepada Tuhan. Ini yang paling penting. Biar kata orang I-love ini absurd dan gak mungkin, jika Tuhan berkehendak, tidak akan ada yang bisa menghalangi.
Jodoh itu bisa lewat jalan mana saja. Jadi, jangan berpikiran negatif dulu jika masih bisa berpikir positif
Aku salah satu pelaku internet love, nemu jodoh via facebook :D
ReplyDeleteSamapi sekarang aku paling suka sama kisah i-lovenya mbak Rahma Mauhibah dan suami mbak. sweeettt banget...
ReplyDelete