Hari Jumat dan Sabtu minggu lalu, saya dan tiga orang teman yang lain mendapat tugas ke luar kota. Mobil yang kami pakai adalah mobil rental dan sopirnya dari perusahaan rental juga. Jadi kami berempat baru mengenal Pak Agung, si sopir hari itu juga.
Kami diharuskan sudah ada di kota tujuan pada hari Jumat sore untuk mengecek segala sesuatunya, agar pada hari Sabtu pagi kegiatan bisa berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan apa pun. Sehingga otomatis, kami harus menginap semalam di salah satu hotel di sana, karena jarak yang ditempuh cukup jauh, dan tidak memungkinkan kalau kami menempuh perjalanan pulang pergi dalam satu hari.
Sabtu pagi sekitar jam setengah tujuh, kami sudah sampai di salah satu lokasi kegiatan. Lapangan yang dipakai untuk parkir becek sekali, padahal kemarin malam masih kering kerontang.
Teman 1 : “Lo kok becek banget ya? Apa kemarin malam hujan??? “
Teman 2 : “Iya ya, aku juga gak denger klo ujan. Jam berapa ya ujannya?”
Pak Agung : “Hujannya sekitar jam 2 pak.”
Teman 3 : “Lo, jenengan (anda) gak tidur to mas, kok ngerti kalo ujannya jam dua?”
Pak Agung : “Yaaa…laporan pak.”
Semua : (SPEECHLESS)
Kami sempat membahas, laporan yang dimaksud Pak Agung itu apa, dan kesimpulannya yang dimaksud laporan oleh Pak Agung adalah solat malam/tahajud.
Ya Allah malu sekali rasanya, Pak Agung adalah seorang sopir yang notabene penghasilannya lebih kecil dari saya, yang pendidikannya (mungkin) lebih rendah dari saya, yang usianya tidak berbeda jauh dari saya, dia memiliki rasa syukur yang sungguh luar biasa hingga laporan jam 2 malam pun rutin dilakukannya.
Saya sempat tergugu dan merasa tertampar dengan sangat keras dikedua pipi saya. Duh, betapa saya masih mencari setumpuk alasan ketika berhalangan melakukan solat tahajud. Dari mulai capek, ngantuk, tidak bias bangun malam, sampai pada pembenaran bahwa solat tahajud adalah solat sunnah, sehingga tidak masalah jika tidak melakukannya.
Memang benar bahwa solat tahajud adalah solat sunnah, tetapi solat tahajud juga merupakan solat sunnah yang utama untuk dilakukan. Ketika saya dulu rutin melakukannya, memang merasakan secara langsung dampaknya, mulai dari hati yang tenang hingga merasa semua urusan terasa gampang.
Subhanallah…terima kasih Pak Agung. saya jadi semangat lagi neh untuk laporan malam yang sudah lamaaaaaa… banget ditinggalkan.
Hayooo jangan mau kalah lo sama Pak Agung
emang klo bangun mlm itu males ya mba... klo sy biasanya dibangunin suami disuruh tahajud,heheee
ReplyDeletesaya kalo bangunnya pasti tapi tahajudnya belum tentu hiks
Deleteiyaa sih mba butuh kedisiplinan dan rasa istiqmah yang tinggi :)
ReplyDeletebetul banget mbak, jam2 segitu kan lagi enak2nya tidur kan :)
DeleteBangun malam emang susah. Tapi sekali dilakukan, biasanya jadi kebiasaan sih.
ReplyDeleteEh komen sotoy XD
Saya sih enggak sholat, Mbak. Tapi kebiasaan bangun malam. Hehe.
Ah hebat sekali Pak Agung. Semoga berlimpah rejekinya dan selalu penuh dengan kemuliaan hidup. Amin
ReplyDeletekalau jam 2 pasti alamat tidur lagi habis sholat dan subuh jadi agak telat..alarmku biasanya jam 3 atau jam setengah 4 jadi nunggu subuhnya ga terlalu lama...sekedar sharing aja heheh
ReplyDeleteKalau saya setiap hari bangun malam bikinin susu si kecil, tapi mau lanjut untuk sholat malam beratnya masyaallah....
ReplyDeleteSalut buat pak Agung mbak :)
Rajij banget tahajud ya, mba. Jadi malu kadang kalo habis haid bolong2 shalat sunnahnya.
ReplyDeleteaku juga mbakk padahal kebangun buat ke toilet,,tapi setannya kuat sekaleee
ReplyDeleteampudahhhh,, mungkin karena tidurnya selalu malam yaakk