5 Jan 2016

Bayi Pun Perlu Bersosialisasi

Andhin adalah anak pertama kami (saya dan Pak Budhi), tentu saja sebagai pasangan suami istri yang menunggu momongan selama 5 tahun, Andhin adalah sumber kebahagiaan kami. Kami sangat berhati-hati menjaganya bahkan cenderung terlalu protektif. Karena pengalaman pertama memiliki anak, kami banyak mendapat masukan dari orang tua dan teman yang lebih tahu. Kata mereka, lebih baik bayi jangan diajak keluar rumah kalau tidak perlu-perlu banget. Jadilah hingga masa cuti saya selama 2 bulan, saya dan Andhin hanya keluar rumah kalau perlu kontrol ke dokter atau imunisasi saja. Setelah saya masuk kerja otomatis waktu senggang hanya di saat weekend dan seringnya kita hanya bersantai di rumah, tidak kemana-mana.

Ketika Andhin menginjak usia hampir 4 bulan, saya mengajaknya ke rumah seorang teman yang dapat memijat bayi. Sebelumnya teman ini beberapa kali ke rumah untuk memijat tapi kebetulan saat itu dia repot dan tidak bisa kalau harus keluar rumah, jadilah kami yang ke rumahnya. Ketika baru memasuki rumahnya, saya melihat bola mata Andhin berputar untuk mempelajari suasana yang baru baginya. Ada rasa penasaran juga takut. Dan ketika dipijat, dia menangis lebih kencang dari biasanya. Biasanya kalau dipijet di rumah, nangisnya biasa saja. Suasana asing dan pijatan di tubuh sepertinya membuatnya kurang nyaman. Begitu pun ketika dimandikan, Andhin masih menangis, dia baru terdiam ketika menyusu.


Setelah menyusu, Andhin diajak duduk diteras oleh suami teman. Dipangku sambil diajak omong-omong. Sepertinya Andhin sangat menikmati saat itu, dia melihat pepohonan yang ditiup angin, orang lalu lalang di depan rumah, plus angin sepoi-sepoi membuat dia mengantuk hehe. Setelah hari itu ada pemahaman baru yang timbul dari diri saya, bahwa bayi pun perlu untuk bersosialisasi. Mengenal suasana baru, orang baru, suara baru. Dan itu ternyata berguna untuk ketrampilan wicaranya kelak.



Pemahaman baru ini saya sampaikan ke suami, bahwa ada baiknya kalau weekend, Andhin kita ajak untuk keluar rumah. Cukup ke taman atau tempat yang tidak terlalu ramai pada awalnya, supaya dia tidak terlalu kaget.  Seperti dugaan saya, suami gak setuju dong haha. Takut Andhin kena angin dan lain-lain (protective mode on). Karena suami tidak setuju, saya kemudian membolehkan bulik yang momong Andhin untuk bertandang ke tetangga, supaya Andhin mengenal suasana lain. Mulai dari yang terdekat saja, pikir saya.

Hingga suatu ketika Mbah Jeparanya ingin mengajak jalan-jalan seluruh keluarga ketika berkumpul saat Idul Fitri tahun kemarin. Yang awal mau ke pantai karena menjelang magrib jadi belok ke Mall haha. Apa yang terjadi pada Andhin ketika di Mall? Dia takut dan kebingungan tentu saja, melihat tempat yang sangat ramai dan berisik. Dari mana saya tahu hal tersebut? Karena dia menangis lirih dan tangannya mencengkeram baju saya atau suami yang menggendong. Matanya melihat ke sana kemari dengan bingung. Kasihan sekali melihatnya saat itu.

Setelah hari itu, saya dan suami mulai membicarakan bagaimana kita akan mengenalkan dunia luar kepada Andhin. Mulai dari mana dan dengan cara apa, karena kami tidak ingin hal yang sama terulang lagi. Saat ini Andhin sudah mau berkomunikasi dengan orang baru, paling tidak dia sudah tidak takut lagi.

Ada seorang teman menyarankan untuk mengajak Andhin mengikuti lomba untuk balita, tapi kok saya masih mikir-mikir ya kalau yang itu. Karena memaksa dia untuk merangkak misalnya di depan banyak orang, kok gimana gitu ya. Akan tetapi kalau mengikuti lomba video Cussons Bintang Kecil malah saya setuju. Kan hanya memvideokan Andhin selama maksimal 20 detik. Mengambil videonya pun bisa di rumah hehe.



Sudah pada tahu belum kalau tahun ini brand Cussons yang concern terhadap kebutuhan bayi mengadakan lagi Cussons Bintang Kecil 4. Ada kategori baru lho yaitu kategori video.

Info lengkap mengenai Cussons Baby bisa dibaca pada channel social media berikut
-              FB:  https://www.facebook.com/CussonsMumMe.Id/
-              TW: https://twitter.com/cussonsmumme_id
-              Web : http://cbk.cussonsbaby.co.id/

Oh iya, Cussons akan menyumbangkan dana 500 rupiah setiap peserta untuk pengadaan nursing room di tempat umum lho. Baca juga postingan saya tentang 5 Alasan Mengapa Nursing Room Diperlukan Karena itu, ayuk ikutan CBK 4, selain hadiahnya yang bejibun kita juga bisa sekalian beramal kan? Tunggu apa lagi ^_^

12 comments:

  1. Ghifa pertama kali saya ajak keluar rumah agak jauh pas usia 2 bulanan mbak. Dan ya reaksinya kayak kaget gitu. Tapi sekarang mah hepi2 aja karena pas saya kerja kan jadi anak mbah, lha mbah jualan jadi banyak ketemu orang. Hihihi. Jadwalnya kalau pas habis mandi juga jalan2 keluar.

    ReplyDelete
  2. Dari kecil, anakku selalu bersosialisasi. Endel banget deh sekarang. :D Lomba cussonsnya perlu diikuti nih.

    BTW, sudah follow blognya, ya? ;)

    ReplyDelete
  3. jadigakmaksa ya ambil vieoya mbak

    ReplyDelete
  4. Andhin lucu...

    Diajak ke taman coba Mbak, sebagai alternatif ke Mal, hehe..

    ReplyDelete
  5. Jd inget ponakanku kmarin. Diajak ke laut sueneng soalnya baru pertama. Diawal agak takut tp seneng

    ReplyDelete
  6. Ya ...
    sosialisasi ... melihat alam sekitar sangat penting untuk bayi dan anak-anak ...

    Ada satu hal yang kita perlu waspada ... jangan sampai anak kita dicubitin bahkan diciumin oleh orang-orang di jalan ...
    karena kita tidak pernah tau apakah mereka bersih atau tidak

    salam saya Ibu Budhi

    ReplyDelete
  7. Wah, andhin dah tambah besar ya..anak sy jg suka diajak jalan2 terutama liat pemandangan alam sekalian berjemur. Klo ke toko jarang, soalny khawatir udarany kurang bersih, ac dan ramainya kadang bikin bayi bingung

    ReplyDelete
  8. Haiii Andhiiin...
    Haiii mbak Esti
    Apa kabaaarrr??

    ReplyDelete
  9. Kalo sore-sore diajak jalan-jalan biar mulai kenal orang gimana? Btw yuks ikutan CBK jugaaa

    ReplyDelete
  10. Betul, bayi pun harus bersosialisasi. Kalau diproteksi terus jadi cengeng. Minimal tidak kaget dengan perubahan suasana.

    ReplyDelete
  11. Betul sekali Mbak Esti, anak-anak sedari awal memang perlu dibiasakan bersosialisasi, agar mereka bisa menjadi makhluk sosial yang tidak individual. Menurut saya, anak itu tidak boleh steril, tapi imun. Maka, menjauhkan mereka dari lingkungannya dengan alasan keselamatan, itu tidaklah bijak. Tapi, sebaiknya, buat mereka tangguh untuk menghadapi segala kenyataan dari dunia ini.. :)

    ReplyDelete
  12. Lucu banget ini Andhin :D
    Setuju, biasanya anak yang sejak kecil jarang bersosialisasi kelak jika sudah besar jadi anak yang anti sosial

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan komentar ^_^