Ibu, memiliki bayi adalah anugerah yang membuat kita merasa sempurna sebagai seorang wanita sekaligus seorang istri. Akan tetapi, hal tersebut seharusnya tidak membuat bunda terlena hingga tidak memperlakukan serta merawat bayi dengan baik dan benar.
Hal-hal sepele seperti pakaian bayi bisa mendatangkan malapetaka apabila tidak dirawat atau tidak dicuci dengan cara-cara yang baik dan benar. Ibu juga harus tahu bahwa bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap berbagai penyakit terutama yang berasal dari lingkungannya.
Jadi, jangan heran kalau dokter dan ahli kesehatan selalu menganjurkan setiap ibu untuk mencuci tangan hingga bersih bahkan dengan menggunakan sabun sebelum menyentuh bayi. Hal tersebut karena bayi sangat rentan terhadap berbagai penyakit mengingat imun tubuh mereka belum sekuat imun tubuh orang dewasa.
Ngomong-ngomong soal pakaian bayi, cara mencuci baju bayi yang tepat dan benar adalah dengan cara:
Baca petunjuk cara mencuci pakaian
Pakaian bayi terbuat dari bahan-bahan yang halus dan lembut sehingga harus diperlakukan dengan cara khusus. Jika bisa dicuci secara manual, cobalah untuk mencuci dengan tangan dibandingkan dengan mesin cuci.
Sebelum mencuci, perhatikan label pakaian untuk mengetahui secara pasti bagaimana dan aturan apa yang harus diterapkan saat mencuci pakaian tersebut.
Jangan campur pakaian bayi yang terdapat bekas poop atau kotoran
Mencuci dengan mesin cuci atau mencuci dengan manual, pakaian-pakaian bayi yang terdapat noda kotoran (bekas BAB atau bekas pipis) sebaiknya dipisahkan dengan pakaian-pakaian yang tidak terdapat noda BAB dan bekas pipis.
Hal tersebut untuk menghindari agar kotoran atau bakteri yang terdapat di pakaian tersebut tidak berpindah dan mengotori pakaian yang lainnya.
Bersihkan kotoran bayi sebelum pakaian dimasukkan ke mesin cuci
Jika mencuci dengan menggunakan mesin cuci, noda dan kotoran, entah itu bekas makanan atau bekas poop bayi harus ditangani terlebih dahulu secara terpisah. Setelah itu barulah bisa memasukkan pakaian tersebut ke dalam mesin cuci.
Gunakan deterjen yang tidak terlalu keras
Deterjen juga tidak boleh sembarangan. Penggunaannya harus berdasarkan petunjuk pencucian. Deterjen yang terlalu keras dapat menyebabkan baju bayi mudah kusam dan rusak. Tidak hanya itu, deterjen terkadang menyisakan residu di pakaian sehingga dapat menyebabkan kulit bayi alergi. Oleh sebab itu, pilihlah deterjen yang paling tepat yang tidak terlalu keras (yang ringan) dan tidak menyebabkan alergi.
Hindari menggunakan pelembut pakaian
Memang sangat menyenangkan apabila pakaian bayi wangi dan lembut. Akan tetapi, berbagai jenis bahan kimia seperti pewangi pakaian, pelicin, atau pelembut seringkali tidak bersahabat dengan kulit bayi sehingga sebaiknya tidak digunakan di enam bulan pertama kelahiran mereka.
Bilas dengan baik
Jika selama ini bunda hanya membilas pakaian satu atau dua kali, untuk pakaian bayi sebisa mungkin bilas-lah beberapa kali lebih banyak untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen hingga benar-benar bersih.
Setrika dengan suhu rendah
Jika harus atau terpaksa menyetrika pakaian bayi, setrikalah dengan suhu rendah. Karena menggunakan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pakaian bayi kehilangan kelembutannya.
Nah, itulah beberapa tips mencuci pakaian bayi agar lebih bersih, lebih steril, dan lebih aman untuk buah hati. Dan yang perlu diingat, ketika mencuci dengan menggunakan mesin cuci, pilihlah siklus putaran yang lembut agar pakaian bayi tidak mudah rusak. Kemudian, saat menyetrika, hindari menyetrika gambar-gambar (yang disablon) dengan menggunakan sablon sejenis karet.
terimakasih tipsnya Mbaa, saya sering banget menyetrika pakaian bayi dengan suhu tinggi, ternyata cara itu gak dianjurkan yaa?
ReplyDeletekalau saya baju bayi lebih suka dikucek :D saya juga gak pake pelembut. Makasih ya mba tipsnya ;)
ReplyDeleteSaya sih, biasanya memang selalu memisahkan antara pakaian yang ada pupnya sama yang gak ada.
ReplyDeleteUntuk nyetrika, juga menggunakan suhu panas yang rendah.
Terimakasih infonya dan salam hangat dari Bondowoso..
Wah perlu diperhatikan buat sehar-hari, mencuci pakaian tidak hanya bersih tapi awet dan steril
ReplyDeleteanak saya kulitnya memang rada sensitif , jadi harus pakai detrgen khusus. bener bnaget neh tips diatas mbak
ReplyDeletekudu rajin dibersihinnya ya, mba. biar ga kena iritasi.
ReplyDeleteSaya sdh melakukan itu. Emang kudu teliti dg pakaian bayi
ReplyDeleteDi kampungku, nyuci baju bayi baru lahir aja beda, Mbak. Gak boleh diperas muntir (bhs Indone opo ya?)
ReplyDeleteIya, kadang serba salah ya mbak. Klo nggak dipkein pewangi..kadang bau ompolnya serasa masih bersisa..
ReplyDeletePaling susah yang bagian pup...karena gampang meninggalkan bekas.
Untung masa itu sudah lewat mbak..
jadi inget masa2 punya bayiii
ReplyDeleteMeskipun aku belum punya anak, tapi sering dengar nasihat ibu juga untuk selalu jaga kebersihan pakaian bayi. Bayi itu emang sensitif banget..
ReplyDeleteTapi aku baru tau kalau harus Hindari menggunakan pelembut pakaian, ya...
Kalo pakaian bayi memang perawatannya mesti ekstra ya mak, soalnya kulit bayi memang masih cenderung sensitif kan yaaa. Makasi tips nya maaaak
ReplyDeleteuntuk bayi pemilihan deterjen emang penting banget. ga bisa sembarangan pake.
ReplyDeleteAku tau peraturan ini dari kakaku yang sudah punay anak :)
emang dibutuhkan perawatan yg ekstra untuk pakaian bayi
ReplyDeleteDulu waktu masih bayi, bajunya Faraz lebih senang saya cuci manual, kucek langsung tanpa mesin cuci. Ada rasa kepuasan tersendiri dgn cuci kucek gitu tapi makin kesini makin cari yg praktis, cemplungin aja langsung ke mesin cuci. :D
ReplyDeleteTernyata emang banyak yg harus diperhatikan nih utk soal cuci mencuci pakaian bayi/anak. Makasih sharenya ya Mbak :)
nice sharing mbak :)
ReplyDelete