Ciri Anak yang Memiliki Kecerdasan Kinestetik. Dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang kita menjumpai anak-anak yang aktif bergerak dan tidak bisa diam walaupun hanya beberapa detik,ia sibuk berlari, berjalan, corat-coret, bermain mobil-mobilan, atau melakukan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk melompat dan menari.
Anak-anak semacam ini, menurut pakar
perkembangan anak bernama Howard Gardner, adalah anak yang memiliki kecerdasan
kinestetik. Menurutnya, ada 8 jenis kecerdasan yang bisa dimiliki oleh seorang
anak.
Adapun 8 jenis kecerdasan tersebut di
antaranya adalah:
1. Kecerdasan Linguistik (Word
Smart)
2. Kecerdasan Matematis atau
Logika (Number Smart)
3. Kecerdasan Spasial (Picture
Smart)
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (Body
Smart)
5. Kecerdasan Musikal (Music
Smart)
6. Kecerdasan Interpersonal (People
Smart)
7. Kecerdasan Intrapersonal (Self
Smart)
8. Kecerdasan Naturalis (Nature
Smart)
Kecerdasan Kinestetik
Anak yang menonjol kemampuan motoriknya,
seperti pandai menari, pintar main bola, jago berenang, atau bisa melakukan
berbagai gerakan sebelum anak-anak sebayanya mampu melakukan hal yang sama,
adalah ciri-ciri bahwa anak tersebut memiliki kecerdasan kinestetik. Kecerdasan
ini adalah kecerdasan gerak tubuh yang melibatkan anggota badan.
Selain ciri-ciri di atas, kecerdasan kinestetik anak juga bisa dilihat dari kemampuannya dalam mengkoordinasikan
antara mata dan tangan, pintar menggunakan bahasa tubuh, cepat belajar dengan
metode praktek, dan lain-lain.
Cara mengasah kemampuan kinestetik anak
Menurut penelitian, anak yang dibekali
dengan kecerdasan kinestetik umumnya memiliki dua kecerdasan lainnya yaitu:
Kecerdasan Matematis dan Kecerdasan Linguistik. Jika Anda memiliki anak yang
aktif dan tidak bisa diam, Anda perlu menggali potensi yang mereka miliki
dengan cara:
- Ajak mereka melakukan berbagai kegiatan mulai dari memancing, berenang, bermain bola, atletik, atauyang lainnya. Mengenalkan anak dengan berbagai kegiatan tersebut, akan membuatAnda akan mengetahui ‘apa yang menjadi minat terbesar anak.’ Setelah menemukan 1 atau 2 yang menjadi minat utamanya, fokuslah pada apa yang diminatinya tersebut.
- Pada usia tertentu kadang-kadang anak tidak menyukai suatu kegiatan. Padahal itu adalah salah satu bagian dari kecerdasan kinestetik. Tapi jangan berhenti mengenalkan sesuatu kepada anak jika anak tersebut tidak menunjukkan minatnya di usia tertentu. Cobalah kembali mengenalkan kegiatan tersebut kepada anak setelah beberapa bulan atau setelah 1 tahun.
- Melakukan aktivitas fisik terus menerus akan membuat anak mudah kehabisan energi. Untuk mendukung aktivitas anak, orangtua harus pandai-pandai dalam memilih makanan yang cocok untuk mereka. Misalnya, berikan mereka makanan-makanan yang bisa menjadi sumber nutrisi dan energi yang tidak mudah habis.
Setuju banget mba, poin nomor 2 harus lebih diperhatikan oleh orang tua karena terkadang anak terlihat bosan dan kita stop kegiatannya, sehingga sampai besar tidak terasah lagi hehehe sayang kan
ReplyDelete