Ada gak ibu-ibu di sini yang kelimpungan mikirin berat badan anak?
Jujur ya, masalah beràt badan nih udah dari si kakak usia 2 tahunan. Sejak usia tersebut penambahan Berat Badan si kakak tidak sesuai denganseharusnya
Beberapa kali sudah dicoba dengan berbagai cara, seperti menyiapkan masakan kesukaannya, menerapkan feeding rules yang bener, sampai ke ahli gizi juga udah dijalani.
Hasilnya kami masih terseok-seok saat ini. Dia gak sakit aja udah bersyukur banget. Secara kalau sakit beràt badan kembali turun
Menghadapi permasalahan berat badan si picky eater ini seperti naik jet coaster wkwk. Penuh tekukan menegangkan.
Di sini saya gak akan berbagi tips tentang menaikan berat badan anak ya, karena saya sendiri masih berjuang menaikan berat badannya si kakak.
Tapi, disini saya akan bercerita apa saja yang sudah saya dan suami lakukan untuk menghadapi permasalahan berat badan anak ini.
Masalah mengunyah da kondisi gigi
Awal ketika kami tahu bahwa ternyata si kakak mengalami masalah mengunyah dalam proses makannya. Kami langsung konsultasi dengan terapis yang kebetulan kami kenal.
Ternyata setelah masalah mengunyah teratasi, kami kembali dihadapkan pada kenyataan bahwa kondisi gigi si kakak yang memang kurang bagus.
Karena kondisi giginya kurang bagus ini mempengaruhi cara makannya juga. Sehingga waktu makannya menjadi cukup lama.
Padahal menurut aturan makan, makan besar tidak boleh lebih dari 30 menit.
Geregeten? Jelas haha
Tapi kami tetap berusaha supaya cara makannya bisa diperbaiki pelan-pelan.
Makan sedikit tapi sering
Karena si kakak tipe lambung kecil, dia gak bisa dipaksa untuk makan banyak. Yang ada bisa muntah dan trauma makan.
Cara kami mensiasati adalah dengan makan dalam porsi sedikit tetapi sering.
Karena makan menjadi momen yang penting untuk menaikan Berat Badan, diusahakan ketika jatah ngemil pun, makanan yang masuk tetap mengandung protejn hewani.
Ke Ahli Gizi
Ketika pada akhirnya kami memutuskan konsul ke ahli gizi, itu lebih dikarenakan agar tau sebanyak dan sevariasi apa seharusnya makanan yang perlu dikonsumsi oleh si kakak.
Meal plan yang dibuatlan oleh ahli gizi berguma sekali bagi kami untuk mwngetahui seberapa banyak makanan yang perlu diberikan dan makanan apa-apa saja yang perlu diberikan dan tidak diperlukan.
Ketika konsul ini baiknya si anak juga diajam untuk mendengarkan, jadi dia juga paham bahwa orang tuanya bermaksud baik.
Si anak juga bisa mendengar langsung, apa-apa saja yang perlu dan tidak perlu dilakukan olehnya.
Konsultasi ke dokter anak
Cara terakhir yang kami tempuh adalah dengan konsultasi dengan dokter anak.
Kenapa? Karena si kakak sering sekali mengalami demam atau suhu tubuh naik.
Usaha menaikan berat badannya jadi percuma ketika dia mengalami demam ini, karena begitu demam, berat badan kemudian turun lagi.
Saran dan vitamin dari dokter anak, kami combo dengan meal plan ahli gizi dan alhamdulillah 2 bulan ini menunjukan perkembangan yang baik.
Yah mudah-mudahan semua berjalan sesuai keinginan ya, aamiin.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah meninggalkan komentar ^_^