Saat ini saya sedang menjalani LDR (Long Distance Relationship) dengan suami dan anak-anak.
Karena kondisi saat ini anak-anak bersama bapaknya sedangkan berada di kota yang lain. Ini semua diawali saat pandemi.
Awalnya saya bersama anak-anak dan bapaknya yang sendirian di kota lain. Saat pandemi karena kondisi sangat mencekam dan saya diharuskan WFH (Work From Home) maka saya putuskan membawa anak-anak ke kota bapaknya.
Saya merasa takut kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kalau bersama suami, ada yang bisa dimintai pertimbangan dan kalau ada masalah juga ada yang diajak rembugan.
Karena saat itu si kakak masih TK besar dan si adik masih umur 2 tahun. Saya tidak merasakan kesulitan yang berarti dalam hal adaptasi lingkungan pada anak-anak.
Akhirnya si kakak masuk sekolah dasar, pandemi belum berakhir. Kemudian kami putuskan si kakak bersekolah di kota J, tempat bapaknya kerja.
Sedangkan untuk yang lain-lain kami pikirkan nanti. Saat itu yang penting survive dulu dah karena kondisi pandemi memang semencekam itu kan?
Akhirnya ketika pandemi mulai berakhir, saya mulai masuk kerja full. Sehingga saya harus bekerja di kota S. Anak-anak tetap di kota J bersama bapaknya sambil kita lihat situasi.
Alhamdulillah berakhir ya. Nah, masalahnya saya gak sanggup kalau kelamaan pisah sama anak-anak wkwk. Sambil menunggu pengajuan mutasi. Iya, akhirnya saya putuskan mutasi ke kota J, saya pun merasa kan LDR sama anak-anak.
LDR dengan suami jika dibandingkan dengan LDR sama anak, jauh banget rasanya. Rasanya nano-nano jauh sama anak-anak. Kalau malam tidur sendiri malah gak bisa tidur wkwk.
Beda ketika anak-anak bersama saya dan suami yang wira-wiri. Saya lebih ayem ketika nyanding anak-anak.
Untuk menjaga quality time sama anak-anak ada beberapa hal yang saya lakukan, antara lain:
1. Setiap mereka pulang sekolah, diusahakn menelpon walau cuma sebentar.
Terkadang kendalanya, yang momong pas gak pegang hape, jadi mau nelpon kadang tidak tersambung.
Greget banget kalau pas gtu haha. Tapi diusahakan tetap telpon walau berasa di-ghosting wkwk.
2. Menelpon setiap malam
Kalau malam hari, sudah bersama bapaknya. Nah, saat itu bisa bercerita panjang lebar.
Bisa melihat mereka beraktivitas. Bahkan walau gak pada mau ngomong, ngeliat mereka lari-lari atau nonton tv aja udah seneng banget.
Hadeh, segininya ya gak nyanding bocil hehe
3. Weekend full buat keluarga
Saat weekend sudah gak bisa diganggu gugat. Full buat keluarga untuk menggantikan waktu weekdays tidak bersama anak-anak.
Karena sabtu, anak-anak masih sekolah, dinikmati sekali mengantar dan menjemput sekolah. Kemudian makan siang dengan menu ayam di tempat favorite mereka.
4. Melakukan aktivitas bersama yang menyenangkan
Saya sering mengajak mereka membuat cemilan bareng. Walau berantakan tapi gak apa-apa supaya mereka belajar membuat dan yang lebih penting kebersamaannya.
Kadang bapaknya ngajak berkebun atau melakukan hal lain di halaman.
Berkemah di halaman, bersih-bersih halaman atau sekedar berjemur. Kalau dilakukan bersama jadi hal yang menyenangkan
5. Pergi jalan-jalan
Ketika kondisi oke, kami berjalan-jalan ke tempat wisata yang cocok buat anak-anak.
Seperti playground atau tempat main lainnya.
Atau main air di pantai, bikin istana pasir atau sekedar makan sambil bawa bekal.
LDR bukan hal mudah ya bagi siapa pun, semoga yang sedang menjalani LDR bisa segera dikumpulkan bersama, aamiin.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah meninggalkan komentar ^_^